Kamis, 22 Desember 2016

Kamu yang tidak ada rencana untuk keluar kota dari Ibu kota masih bisa koq menikmati liburan, karena di Jakarta juga banyak sekali tempat bagus, salah satu yang mungkin bisa kamu coba sebagai alternatif adalah Museum yang banyak terdapat di Jakarta. Tempat ini tidak kalah lho dengan Museum di luar negeri dan tentunya ekonomis karena kamu dengan Bus Transjakarta bisa mengelilingi semua jakarta dengan murah. Lantas Museum apa saja yang bisa kamu kunjungi ayo kita lihat

1. Museum Nasional Republik Indonesia

Museum ini biasanya di kenal dengan nama Museum Gajah, bukan karena museum ini menampung koleksi mengenai Gajah, akan tetapi karena di depan museum ini ada patung gajah. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar se Asia Tenggara.

Museum ini bermula pada tahun 1778 ehmm sudah cukup berumur ya, dan tepatnya pada tanggal 24 April. pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Ikatan Kesenian dan Ilmu Batavia). J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan itu, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum. yang paling keren disini adalah Taman Arca, disini kamu bisa lihat arca-arca peninggalan dari beberapa ratus tahun yang lalu malah, dan tempatnya juga keren.

2. Museum Seni Rupa dan Keramik.

Museum Seni Rupa dan Keramik terletak di Jalan Pos Kota No 2, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta, Indonesia. Museum yang tepatnya berada di seberang Museum Sejarah Jakarta itu memajang keramik lokal dari berbagai daerah di Tanah Air, dari era Kerajaan Majapahit abad ke-14, dan dari berbagai negara di dunia.
Gedung yang dibangun pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen Het Kasteel Batavia). Saat pendudukan Jepang dan perjuangan kemerdekaan sekitar tahun 1944, tempat itu dimanfaatkan oleh tentara KNIL dan selanjutnya untuk asrama militer TNI.

3. Museum Taman Prasasti

Museum ini mungkin tempat yang tidak asing lagi untuk para Fotografer karena memang sering di lakukan pemotretan disini, baik bersifat hobby maupun komersil. Museum ini sebenarnya adalah taman pemakaman lama belanda yang sudah di pakai sejak lama, tapi saat ini sudah tidak ada lagi jenazah yang di makamkan disini, sudah di pindahkan dan banyak yang di bawa pulang kenegaranya. disini juga ada nisan dari aktivis pemuda yang meninggal di Gunung Semeru, Soe Hok Gie, nisannya berbentuk malaikat kecil. tempat ini fotogenik banget, coba lha kamu kunjungi.
Beberapa koleksi di mesium ini adalah prasasti dari zaman Belanda dan akam beberapa tokoh Belanda, Inggris dan Indonesia atau Hindia Belanda Seperti A.V. Michiels (tokoh belanda di perang Buleleng), Dr. H.F. Roll (pendiri STOVIA) dan J.H.R. Kohler (Tokoh Operasi Belanda di Aceh).

4. Museum Tekstil

Meseum Tekstil Bertempat di Jalan Aipda K.S. Tubun No.4, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Museum ini secara resmi dibuka pada tanggal 28 Juli 1976 dan berdiri dengan menempati gedung tua di atas areal seluas 16.410 meter persegi. useum Tekstil merupakan sebuah cagar budaya yang secara khusus mengumpulkan, mengawetkan, serta memamerkan karya-karya seni yang berkaitan dengan pertekstilan Indonesia.
Meseum ini merupakan yang terbesar di Indonesia useum ini mempunyai koleksi-koleksi sekitar 1.000 buah. Keistimewaan museum ini terletak pada koleksi-koleksinya yang kebanyakan merupakan koleksi tekstil tradisional Indonesia.

5. Museum Bahari

Museum Bahari terletak di Jalan Pasar Ikan No. 1 Sunda Kelapa, Jakarta Utara. Buka dari 09.00 - 15.00 WIB, dari Selasa hingga Minggu. Pada hari libur sekolah, museum tetap dibuka. Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia.
Di dalam museum terdapat beberapa koleksi antara lain jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Sedikitnya ada 126 koleksi benda-benda sejarah kelautan.

Penting di catat ya, semua Museum di Indonesia akan tutup pada Hari Senin, jadi kalau kamu mau berkeliling museum jadi jangan datang hari senin ya.

buat kamu yang dari luar kota bisa cek tiket promo pesawat dan kereta menuju jakarta disini 
"Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"




Rabu, 21 Desember 2016

Liburan akhir tahun uda deket nih, bagi yang belum punya rencana mau kemana bisa mencoba explore tempat yang satu ini, namanya Gorontalo. salah satu provinsi termuda indonesia yang terletak di pulau Sulawesi.  Gorontalo memang terkenal dengan keindahan pesisirnya, pantai yang indah, dan alam bawah laut yang jempolan banget. untuk bisa mencapai tempat ini, kamu bisa menggunakan pesawat terbang dari kotamu langsung menuju Gorontalo, untuk tiket promo kamu bisa cek disini

Mari kita lihat ada apa aja yang keren disini

1. Menghabiskan malam Tahun baru dengan pasangan di Pulau Cinta
Pulau Cinta di lihat dari udara

Pulau yang satu ini memang sangat cocok untuk para pasangan muda untuk berbulan madu, tapi bukan berarti tidak cocok lho buat pasangan yang sudah tua. tempat ini asik dan mulai populer ketika di promosikan di sail pantai bolihutuo dan tempat ini gk pernah sepi, jadi ada baiknya kamu booking dari jauh-jauh hari apabila pengen bermalam disini.
akses ke sini tidak terlalu susah jadi kamu hanya perlu 2 jam perjalanan dari kota Gorontalo untuk sampai disini, akses pertama yang harus kamu tuju adalah kabupaten Boalemo, trus kamu harus menuju ke kecamatan Tilamuta dan mencari objek wisata Bolihutuo, nah dari sini sewa perahu untuk menyebrang ke pulau cinta bertebaran seperti anak kucing, buanyak banget, jadi pinter-pinter kamu buat nego harga, dari sini hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai ke pulau cinta.

Pulau ini sepi dan seperti resort pribadi, hanya ada 15 resort disini dan bersiap-siap kamu untuk merogoh kocek lumayan dalam karena harga permalamnya antara 3 juta sampai 5 juta per kamar. tapi apa yang di dapat sepadan dengan rupiah yang di keluarkan.

2. Pulau Diyonumo, Pemandangannya Bikin .............................
Foto Oleh Otha22 (@rifaldimaudi)

kalau memang pulau cinta terlalu mahal, ni ada destinasi yang bisa membuat kamu semakin mencintai alam indonesia, namanya Pulau Diyonumo, susah ya namanya tapi kamu akan selalu ingat nama ini karena tempat ini keren banget.

Pulau ini terletak di Sumalata Timur, Gorontalo Utara. Tepatnya di desa Deme 2 kecamatan sulamata. tempat ini masih asri abis, masih jarang banget di kunjungi orang makanya tempatnya perawan bangat. dari desa deme 2 cukup berlayar 10 menit dengan menyewa ketinting dari warga sekitar. kalau kalian yang uda pernah ke pulau Padar, pemandangan dari atas bukit di pulau ini kurang lebih sama, akan tetapi apabia kita lihat Pulau Padar terlihat panas, tempat ini justru sebaliknya, kelihatan adem banget.

Kalau kamu berada di Kota Gorontalo, kamu bisa menggunakan mobil maupun motor ke Sumalata. Hanya menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan lalu menyebrang ke pulau ini via Desa Deme 2. Sampai deh.
Perlu diingat ya guys, pulau ini masih sangat alami jadi belum ada fasilitas yang cukup, jika tertarik untuk menginap jangan lupa bawa tenda ya. Bawa bekal dan keperluan perjalanan yang lainnya juga yak biar gak baper.

3. Air Terjun Hiyaliyo Da'a
Foto Oleh : by-@agungabubakar-

cukup 3 jam perjalanan dari kota Gorontalo, maka kamu akan sampai di air terjun ini, tapi kamu harus jalan kaki 3 km untuk bisa menikmati indahnya air terjun ini, tapi sepertinya 3 Km tidak akan terasa karena kamu akan di temani pemandangan asri yang sejuk dan kicauan burung. pasti kalau sudah sampai disini gk akan tahan untuk tidak nyebur karena airnya sejuk banget dan bikin seger.

4. Bukit Layang Gorontalo

Bukit Layang Gorontalo. Foto Oleh : @erwinkurniawan08

Dari atas bukit ini, kamu bisa menikmati indahnya kota Gorontalo dari ketinggian. bukit ini terletak di Kelurahan siendeng, kecamatan Hulonthalangi, Gorontalo. 

5.  Danau Limboto
Foto Oleh : @ariiegato

Nama danau ini juga merupakan nama dari kecamatan limboto, dimana danau ini berlokasi. buat kamu yang suka banget dengan Foto, danau ini sepertinya harus jadi daftar wajib untuk di kunjungi karena pemandangan yang keren banget.

6. Taman Wisata Laut Olele
Foto Oleh @fsa0009

Taman Wisata Laut ini memiliki pemandangan bawah laut yang keren banget, terumbu karang yang berwarna-warni lengkap dengan aneka ikannya. tidak perlu diving untuk menikmati keindahan lautnya, cukup dengan snorkling saja, tapi tentunya dengan diving akan menemukan sensasi dan hal yang berbeda. Taman Laut ini hanya butuh waktu 21 menit dari Gorontalo, dekat bukan ?

Saat ini ada beberapa maskapai nasional yang menyediakan penerbangan langsung ke Gorontalo dengan harga yang bervariasi, silahkan cek disini untuk tiket promonya

"Jelajahi Negermu, Narena Indonesia Keren Banget"

Selasa, 20 Desember 2016

Liburan akhir tahun sebentar lagi ni, pasti dong di antara kamu sudah menyiapkan liburan akhir tahun ini, buat kamu yang suka dengan menulis perjalanan kamu dan bisa di baca oleh orang banyak, sepertinya jangan melewatkan kesempatan di Travelovely.

Kirim cerita perjalanan kamu ke Travelovely jangan lupa sertakan foto-fotonya ya, karena 3 cerita paling menarik akan kami muat di Bulan Februari.

Syarat dan Ketentuan.

1. Wajib Tulisan original/asli
2. Sertakan dengan Foto berlibur kamu yang paling kece.
3. Follow Instagram travelovely_official
4. Like Facebook page Travelovely klik di sini
5. Destinasi wisata WAJIB di dalam negeri.

Dapatkan bingkisan menarik dari Travelovely.

Cerita mu bisa di kirimkan ke edysonphoto@gmail.com

di tunggu ya.
"Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"

Rabu, 14 Desember 2016

Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) adalah tempat dimana kamu bisa belajar banyak mengenai Orang Utan dan melihat Orang Utan di habitat aslinya, serta disini ada kerabat primata yang sudah langka, yaitu Bekantan, jadi bagaimana cara menuju ke Sini, mari kita lihat.

Taman Nasional Tanjung Puting berada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat dengan ibu kota Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Untuk menuju Pangkalan Bun ada beberapa cara;
Dari Jakarta, Semarang atau Surabaya ada maskapai Kalstar dan Trigana Air yang menuju Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Tarif sekali penerbangan berkisar dari Rp. 500.000 sampai 1 jutaan tergantung musim. Dan kabar baiknya tak lama lagi Lion Air juga akan membuka rute menuju Pangkalan Bun.
Bagi yang ingin lebih murah bisa mengambil penerbangan menuju Banjarmasin atau Palangkaraya kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus.
Bekantan
Bagi yang di Kalimantan start dari Kota Banjarmasin bisa naik bus jurusan Palangkaraya terlebih dahulu atau yang langsung menuju Pangkalan Bun, bus dari Banjarmasin berangkat pagi menuju Palangkaraya kemudian dilanjutkan sore harinya pukul 4 atau pagi hari pukul 7 dari Palangkaraya menuju Pangkalan Bun.
Ada beberapa PO bus yang melayani trayek Palangkaraya-Pangkalan Bun seperti PO Yessoe dan Logos, ada pilihan bus eksekutif dengan tarif sekitar Rp. 120.000 dan ekonomi dengan tarif dibawah  Rp. 90.000.
Dari Pangkalan Bun menuju Kumai bisa naik Taksi (Sekitar Rp. 160.000), Ojek (Rp. 25.000-40.000) dan angkot (Rp. 5.000).
Juga ada Kapal Pelni yang langsung menuju Pelabuhan Kumai dari Surabaya dan Semarang, biasanya berangkat 2 kali dalam satu minggu, untuk memastikan jadwalnya bisa langsung menghubungi Pelni.
Bagaimana di Tanjung Puting?

Perjalanan menyusuri Taman Nasional Tanjung Puting harus menggunakan Kapal (biasa disebut kelotok oleh masyarakat di Kalimantan) selama beberapa hari di sana kita terus hidup di atas kapal dari mandi, makan dan tidur semuanya dilakukan diatas kapal.
Untuk itulah setiap kelotok dilengkapi oleh fasilitas yang lengkap dari kasur, kelambu, meja makan sampai dengan toilet yang dilengkapi dengan shower. Karena itu sewanyapun bisa dibilang mahal bagi kantong para backpacker, dan caranya berhemat tentu saja dengan mencari teman sebanyak-banyaknya sehingga bisa sharing biaya sewa kapal.
Sebaiknya kapal yang akan digunakan dipesan jauh-jauh hari sebelumnya karena pada peak season kapal wisata yang berjumlah sekitar  50 buah akan berangkat semua. Tarif sewa kapal tergantung dengan besarnya kapal dan lamanya perjalanan ke dalam kawasan Taman Nasional dari Rp. 1.250.000 sampai Rp. 2.000.000 per hari, ada juga yang menyewakan dengan paket perorang RP. 1.750.000 untuk tiga hari untuk minimal 4 orang.
Bagi wisatawan yang masuk ke Taman Nasional Tanjung Puting wajib didampingi oleh seorang Guide. Biasanya bagi yang menyewa kapal dengan paket all in sudah dilengkapi dengan biaya guide, makan dan tiket masuk.
Penting Untuk Diketahui.

  • Bagi yang tak punya banyak waktu juga bisa menyewa speedboad dari Kumai berangkat dipagi hari dan pulang sore hari.
  • Jangan lupa membeli tiket masuk di kantor Taman Nasional di Kumai sebelum masuk, nantinya akan ada tambahan biaya camera, parkir kapal dll.
  • Pintu masuk Tanjung Puting dari Sungai Kumai kemudian masuk ke Sungai Sekoyer dan Sungai Lakey yang berair hitam, dan berbuaya tentunya.
  • Wisatawan yang mau trekking ke hutan wajib didampingi oleh guide.
  • Ada tiga camp yang biasanya tempat untuk melihat Orangutan pada waktu jam feeding yaitu di Camp Tanjung Harapan, Pondok Tanggi dan Camp Lakey.
  • Jam feeding di Camp Tanjung Harapan pukul 14.00, di Camp Pondok Tanggi  pukul 9.00 dan di Camp Lakey pukul 14.00. Oh ya, kawasan TNTP  masuk dalam dua zona waktu yaitu WIB dan WITA.
  • Taman Nasional Tanjung Puting merupakan pusat konservasi dan penelitian Orangutan terbesar di Seluruh Dunia.
  • Bicarakan rute yang mana yang terlebih dulu dikunjungi dengan guide anda agar tidak membuang-buang waktu.
  • Belilah souvenir  di Desa Tanjung Harapan karena koperasi souvenir shopnya dikelola oleh masyaraka setempat.
  • Bawalah anti nyamuk  karena khusunya di Tanjung Harapan akan banyak nyamuk yang menemani ketika trakking.
  • Terakhir jangan lupa baca peraturan ini sebelumnya (Rules in Tanjung Puting National Park)
untuk ke tiket pesawat promo kamu bisa cek disini 
"Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget" 

Rabu, 07 Desember 2016

Beberapa hari lalu Travelovely mengunjungi Sate Maranggi Cibungur Haji Yetty. yang terletak di Cikampek. cara untuk menuju ke tempat sini cukup mudah, kamu hanya perlu berkendara dari arah jakarta keluar Tol Cikampek kemudia belok ke kanan, sekitar 2 KM rumah makan ini ada di kiri jalan, di jamin gak akan nyasar karena tempat ini selalu ramai, parkiran juga selalu penuh. jadi kamu harus sabar ya cari parkirannya.
Sate Sapi dan Ayam

Menu utama disini tentunya Sate Marangginya, ada sate Ayam, Kambing dan Sapi, kami mencoba semua sate ini termasuk sop kambingnya. apabila kamu sudah duduk disini, akan banyak sekali yang menawarkan makanan, mulai dari gado-gado sampai asinan, dan semuanya akan di masukkan ke dalam satu tagihan ketika kita membayar di kasir.
Sop Kambing



Menurut kami, semua sajian disini enak, apalagi yang bikin spesial adalah sambelnya, di buat dari tomat segar dan cabe yang pedes buanget, buat pencinta makanan pedas ini adalah surganya. Ketika suapan pertama masih biasa saja, rasa pedasnya akan perlahan-lahan menyengat lidah dan mulut, sungguh muantap poll. untuk satenya, dagingnya juga sangat empuk, baik itu Kambing, Sapi maupun Ayamnya, jangan lewatkan mencoba es kelapa mudanya, dengan daging kelapa yang lembut dan rasa air yang sangat segar, dan air kelapa ini bisa menetralisir rasa pedas setelah kita menyantap sajian disini.

Soal harga, satu tusuk sate di harga Rp. 4.000 baik itu kambing, ayam maupun sapi. untuk es kelapa Rp. 15.000 per gelas. kalau kamu ingin kesini ketika weekend harus sabar-sabar karena pengunjungnya lebih membludak daripada hari biasa. tapi dengan cita rasa yang nikmat ini rasanya sepadan dengan apa yang kita lakukan.

"Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"

Selasa, 06 Desember 2016

Saat ini kami sedang berada di kota kembang yaitu bandung. Tampaknya tidak lengkap rasanya kalau ke Bandung tapi gak berburu makanan yang kreatif di sini, satu yang akan kami coba adalah Shifu Ramen. Ramen ini terletak di jalan terusan jakarta, Antapani.
Tampak Depan

kebetulan lokasinya tidak jauh dari lokasi hotel kami. disini ada beberapa menu yang bisa di coba, tentunya menu utamanaya adalah Ramen sesuai dengan namanya. disini ada yang unik yaitu ada ramen dengan porsi jumbo, buanyak banget ramennya dan hanya seharga 20 Ribuan saja. dan toping yang di pilih juga bisa beragam.

Perbandingan mangkok biasa dengan mangkok jumbo

Menyantap Shifu Ramen
 yang kami suka di sini adalah kuah tom yam dan kuah karinya yang gurih dan nikmat di mulut, selain itu dekorasi nya juga menarik untuk di nikmati, satu hal yang mungkin kurang disini adalah tidak adanya live musik yang mungkin bisa menambah daya tarik untuk nongkrong ataupun mencoba ramen yang enak ini.
Level Kepedesannya


Menu

Sabtu, 03 Desember 2016

Sungai Ayak Run 10K adalah rangkaian acara yang saat ini sedang di persiapkan oleh team dari Travelovely, semoga acara ini bisa terlaksana pada waktunya, karena saat ini masih dalam tahap konsep. kami juga berharap ada lagi panitia yang bisa bergabung untuk mensukseskan acara ini.

apa sih Sungai Ayak Run 10K itu ?
Sungai Ayak Run 10K

sedikit konsep yang bisa kami jelaskan, di sini adalah lomba lari Marathon yang bertujuan untuk menyambut Hari Raya Imlek yang jatuh pada tangga 28 Januari 2017, mengapa di pilih imlek, karena sungai ayak akan di hiasi oleh lampion yang keren apabila imlek tiba dan tentunya pasti lebih ramai dari hari biasanya. Lomba Maraton ini terinspirasi dari seorang warga Sungai Ayak yaitu Toji Lay yang beberapa waktu lalu memposting jalur joging di Sungai Ayak, hal ini tidak biasa karena memang biasanya marathon akan melewati perkotaan bagaimana apabila marathon melalui pedesaan bahkan hutan ? sangat menarik tentunya.

selain lomba lari, kami juga akan mengadakan lomba parade budaya Cidayu yang merupakan pawai budaya yang ada di Sungai Ayak, semua warga akan ambil bagian untuk mencerminkan kebhinekaan yang selama ini sudah terjalin di sini, dan akan di lakukan tour wisata untuk peserta lari yang mungkin belum mengetahui sejarah dari Sungai Ayak ini.

dan akan ada Photo Contest yang harus di upload di instagram dengan #sungaiayakrun10 dan photocontestsungaiayakrun10k. semuanya akan ada hadiah yang sangat menarik dan puluhan juga untuk para pemenang, tentunya kegiatan ini tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, acara ini kami buat sebagai pintu gerbang kunjungan wisata ke Sungai Ayak yang kami harap kan menjadikan roda perekonomian di sini akan berjalan dengan baik. karena disini banyak sekali potensi wisata yang bisa di kembangkan, dan tentunya masyarakatnya juga harus di kembangkan.

Progress dari Acara ini akan selalu kami update di blog kita yang tercinta ini, apabila memungkinkan maka acara ini bisa terlaksana. Dan untuk para sponsor yang akan mensponsori kegiatan ini, silahkan kontak ke email kami di edysonphoto@gmail.com.
Di bagian 1 kami sudah memberikan kamu beberapa kegiatan dan tempat yang bisa kamu lakukan dan kunjungi di Tana Toraja, tapi ada lagi ni beberapa yang mau kami bagikan buat kamu, agar kamu semakin pengen berkunjung kesini.

6. Bori Parinding dan Poho Tara




Berbicara soal Tana Toraja selalu tidak bisa lepas dari keunikan jenis makamnya. Masih di wilayah Batutumonga, tepatnya di lereng Gunung Sesean, terdapat juga makam-makam batu kuno salah satunya yang populer adalah Bori Parinding.
Bori Parinding berlokasi di Kecamatan Sesean dan Lo’ko Mata di Kecamatan Sesean Suloara. Bori Parinding merupakan sebuah kompleks pemakaman kuno yang telah digunakan sejak tahun 1717. Tidak semua jenazah dapat dimakamkan di Bori Parinding. Hanya keluarga bangsawan yang merupakan keturunan Ramba saja yang jasadnya bisa dimakamkan di kompleks pemakaman kuno ini.
Keunikan Bori Parinding yang tidak dimiliki kompleks makam batu lainnya adalah adanya batu-batu menhir berukuran raksasa yang diletakkan di depan Bori Parinding. Batu-batu menhir tersebut akan difungsikan sebagai tiang untuk mengikat kerbau, anoa, babi, dan sapi yang akan disembelih saat upacara pemakaman Rambu Solo dilangsungkan.
Di Bori Parinding, ada juga makam khusus yang diperuntukkan bagi bayi yang meninggal. Uniknya, makam ini tidak berada di tebing batu selayaknya komplek makam khas di Tana Toraja, melainkan berada di sebuah pohon. Pohon Tarra namanya. Area tempat pohon Tarra berada diberi nama Passiliran atau Kambira Baby Grave. Padanan nama dalam bahasa asing ini sengaja diberikan karena area tempat pohon tarra telah dijadikan salah satu objek wisata di Tana Toraja.
Apabila bayi yang merupakan anak dari warga Tana Toraja meninggal, jenazahnya akan ditanam di dalam tubuh pohon Tarra. Tidak semua jenazah bayi dapat dikuburkan di pohon ini melainkan hanya bayi yang giginya belum tumbuh. Pasalnya, menurut kepercayaan masyarakat Tana Toraja, bayi yang belum tumbuh gigi dianggap masih suci.
Pohon Tarra sendiri memiliki diameter sekitar 80 cm dan diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Pada pohon ini terdapat beberapa ijuk yang berasal dari pohon enau yang menempel di batang pohon Tarra.
Jika ada bayi yang meninggal, di pohon ini akan dibuat lubang yang akan dijadikan makam bagi jenazah bayi tersebut. Kemudian, setelah jenazah bayi diletakkan, lubang akan ditutup dengan ijuk yang ada di batang-batang pohon Tarra.
Ada sebuah kepercayaan tersendiri yang dianut masyarakat Tana Toraja perihal penguburan jasad bayi di pohon Tarra. Mereka percaya bahwa dengan menguburkan bayi di dalam pohon Tarra, bayi tersebut seperti sedang dikembalikan ke rahim ibunya. Mereka juga memiliki harapan agar bayi-bayi yang lahir kemudian dari rahim ibu si bayi yang meninggal akan selamat.
Selain itu, mengapa harus pohon Tarra? Pasalnya, pohon Tarra memiliki kandungan getah berwarna putih yang besar. Kandungan getah ini dianggap sebagai pengganti air susu ibu bagi bayi yang telah meninggal dan dikubur di pohon Tarra.
Unik, ya? Cuma di Indonesia, lho.
7. Rantaello

Ingin melihat sendiri kerbau belang yang bernilai fantastis hingga 1 miliar? Datanglah ke Ranteallo saat berkunjung ke Tana Toraja. Di Ranteallo, terdapat kompleks rumah adat Toraja yang posisinya saling berhadap-hadapan.
Ranteallo sendiri sebenarnya merupakan wilayah yang terletak di Kecamatan Tallunglipu yang merupakan area perumahan warga. Di belakang rumah-rumah warga, terdapat kandang babi dan kerbau yang dipelihara secara khusus untuk diperjualbelikan jika ada warga yang akan menyelenggarakan upacara adat.
Babi yang dipelihara di Ranteallo ini memiliki berat yang bervariasi. Ada pula babi yang memiliki berat sekitar 200 kilogram dan dihargai sekitar Rp 15 juta. Tidak hanya babi, Anda juga bisa menjumpai kerbau belang di sini.
Kerbau belang merupakan salah satu jenis kerbau yang unik dan langka. Pasalnya, kerbau yang juga dikenal dengan nama Kerbau Tedong Saleko ini adalah jenis kerbau yang paling mahal dari semua jenis kerbau yang ada di Tana Toraja. Harga seekor kerbau belang bisa mencapai hingga 1 miliar rupiah. Kerbau Tedong Saleko ini memiliki warna kulit dasar yang putih namun bercampur dengan warna hitam di beberapa titik bagian badannya. Perpaduan warna putih dan hitam ini membuat kerbau ini terlihat belang. Selain itu, uniknya lagi, jika kerbau biasa memiliki bola mata berwarna hitam atau coklat, lain halnya dengan Kerbau Tedong Saleko atau kerbau belang. Kerbau ini memiliki bola mata yang berwarna putih dengan tanduk yang berwarna kuning keemasan.
Mengulik makna kerbau sebagai hewan yang cukup penting bagi masyarakat Tana Toraja, kerbau adalah binatang yang menjadi kebutuhan. Sekian banyak ritual dan upacara adat yang dimiliki masyarakat Tana Toraja, hampir seluruhnya membutuhkan kerbau sebagai hewan persembahan. Tidak heran jika harga kerbau di Tana Toraja bisa melonjak fantastis hingga 1 miliar rupiah.
Khususnya pada upacara kematian Rambu Solo, kerbau yang dikurbankan berjumlah mulai dari puluhan hingga ratusan. Jenis kerbau yang dikurbankan pun sekaligus menunjukkan status sosial warga yang mengurbankan. Kerbau jenis Tedong merupakan kerbau yang terkenal memiliki harga sangat fantastis dan biasa dipilih kalangan bangsawan untuk dikurbankan dalam upacara kematian Rambu Solo. Semakin tinggi status sosial seseorang di Tana Toraja, biasanya jumlah dan jenis kerbau yang dikurbankan juga semakin tinggi.
8. Museum Ne'Gandeng

Beralih ke wisata sejarah, Anda wajib mengunjungi Museum Ne’Gandeng ketika berkunjung ke Tana Toraja. Museum Ne’ Gandeng berlokasi di Desa Palangi, Kecamatan Sa’dan Balusu, Toraja.
Museum ini adalah museum yang berada di bawah nanungan Yayasan Keluarga Besar Ne’ Gandeng. Ne’ Gandeng sendiri merupakan salah satu tetua atau leluhur di Tana Toraja yang telah meninggal pada 3 Agustus 1994 silam.
Sejarah terbentuknya museum ini bermula dari keluhuran budi Ne’ Gandeng semasa hidupnya. Ne’ Gandeng adalah pribadi yang sangat peduli dan memiliki perhatian yang lebih terhadap kehidupan masyarakat di sekitarnya. Bahkan, seperti dikutip dari Kompas Travel, menurut Petrus Pasulu yang merupakan anak bungsu Ne’Gandeng, Ne’ Gandeng sempat mengusulkan agar listrik bisa masuk desa dengan biaya dari hasil menjual kerbau.
Beberapa waktu kemudian, Ne’Gandeng wafat. Sebelum dibentuk sebagai museum, museum ini adalah tempat pelaksanaan prosesi pemakaman Ne’Gandeng. Kemudian, berangkat dari keluhuran budi Ne’ Gandeng sebagai salah satu tetua dan leluhur di Tana Toraja, munculah ide untuk membangun Museum Ne’ Gandeng sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur. Suku Toraja adalah salah satu suku di Indonesia yang sangat menghormati para leluhurnya.
Sejak saat itu, pembangunan museum terus berlangsung. Hingga kini, jika berkunjung ke Museum Ne’ Gandeng, Anda akan melihat pondok-pondok berbentuk rumah adat Toraja. Pondok ini memang sengaja dipersiapkan sebagai tempat beristirahat dan menginap bagi keluarga dan tamu yang datang berziarah ke makam Ne’Gandeng. Museum ini juga diperuntukkan bagi warga Tana Toraja yang juga ingin menggelar prosesi pemakaman bagi anggota keluarganya.
9. Pallawa

Jangan langsung menyelesaikan perjalanan usai berkunjung ke Museum Ne’ Gandeng. Datanglah ke Pallawa, Anda akan melihat langsung Tongkonan yang merupakan rumah leluhur tempat menyimpan jenazah warga Toraja sebelum dikuburkan.
Dari Kota Rantepao yang merupakan ibu kota Kabupaten Toraja, Anda perlu menempuh jarak sekitar 12 km untuk menuju Pallawa. Di Pallawa, terdapat barisan Tongkonan yang bangunannya berbentuk rumah adat Toraja dengan atap melengkung seperti perahu dan terdiri atas susunan bambu. Di bagian depan Tongkonan, terdapat beberapa tanduk kerbau yang telah dikeringkan dan disusun rapi.
Menengok ke bagian dalam Tongkonan, ada beberapa ruangan di antaranya adalah ruangan yang dijadikan kamar tidur, ruangan dapur, dan ruangan yang disediakan untuk menyimpan mayat atau jenazah selama prosesi pemakaman Rambu Solo berlangsung. Sementara itu, di bagian samping Tongkonan terdapat lumbung penyimpanan padi. Bagi Masyarakat Tana Toraja, rumah atau Tongkonan adalah lambang dari ibu sedangkan lumbung adalah lambang dari bapak karena bapak adalah sang pembuka lahan.
10. Air Terjun Sarambu Assing

Puas berwisata budaya dan sejarah di Tana Toraja, saatnya Anda merasakan kesegaran Air Terjun Sarambu Assing. Berlokasi di Lembang Patongloan, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, air terjun ini memiliki ketingggian sekitar 40 meter.
Sumber mata air dari air terjun ini berasal dari pegunungan dan hutan yang ada di sekeliling lokasi air terjun. Untuk mencapai lokasi air terjun ini juga tidak begitu sulit, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Cocok bagi Anda yang ingin merasakan nuansa berbeda dari Tana Toraja.
Sayangnya, objek wisata air terjun ini belum dikembangkan secara maksimal. Padahal, potensi yang dimiliki wilayah tempat air terjun ini berada sangat besar untuk diolah menjadi objek wisata yang menjanjikan. Misalnya saja dengan menambah kolam alam buatan, jalur tracking, jalur sepeda, hingga area berkemah. Dijamin, wisatawan lokal maupun mancanegara yang mengunjungi Tana Toraja akan berkali lipat jumlahnya.
Tiket pesawat menuju makassar kadang-kadang ada yang memang promo, jadi rajin-rajin cek tiket promo disini ya
"Jelalahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"   

Kamis, 01 Desember 2016


Tana Toraja sudah sangat terkenal dengan budaya pemakamannya dan juga adat istiadatnya, tapi tahukah kamu ada banyak tempat keren yang bisa kamu kunjungi disini. Toraja atau yang dikenal juga dengan Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan. Keeksotisan wilayah dan budaya yang dimiliki Tana Toraja membuat nama Tana Toraja telah bergaung sampai ke kancah internasional.
Rumah Adat Tana Toraja

Tana Toraja terkenal dengan masyarakatnya yang memiliki kepercayaan, aturan, serta ritual tradisi yang cukup ketat. Menurut mitos yang telah diceritakan secara turun-temurun, nenek moyang asli masyarakat Toraja dipercaya berasal dari surga dan turun langsung ke bumi dengan menggunakan tangga. Tangga inilah yang kemudian berfungsi sebagai media komunikasi antara nenek moyang dengan Puang Matua (Tuhan dalam kepercayaan masyarakat Toraja).

Sebagai bentuk pelestarian tradisi dan penghormatan terhadap nenek moyangnya, masyakarat Tana Toraja memiliki beberapa upacara dan ritual adat yang masih dipertahankan dan rutin diselenggarakan hingga kini. Upacara adat tersebut di antaranya yang paling terkenal adalah Tradisi Ma’nene. Selain itu, Tana Toraja juga memiliki bangunan adat yang disucikan dan kerap digunakan untuk pelaksanaan upacara tertentu seperti Kete Ketsu dan Museum Ne’ Gandeng

sekarang, bagaimana caranya menuju Tana Toraja ? kamu bisa mengambil penerbangan menuju makassar, beberapa bulan yang lalu saya melihat ada salah satu maskapai indonesia yang beberikan harga promo Jakarta - Makassar hanya 300 ribu rupiah, coba saja kamu cek siapa tahu masih ada promonya. dari Kota Makassar, perjalanan panjang justru di mulai, kamu harus melalui jalur darat selama 8 jam, dari bandara kamu bisa menggunakan Damri menuju terminal Bus yang dimana ada Bus yang langsung menuju Tana Toraja.

1. Tradisi Ma'Nene


Salah satu tradisi khas Tana Toraja yang telah menjadi destinasi wisata tradisi populer bagi turis lokal maupun mancanegara adalah tradisi Ma’nene. Tradisi Ma’nene merupakan tradisi mengenang leluhur dengan cara membersihkan dan menggantikan baju mayat para leluhur masyarakat Tana Toraja. Tradisi ini secara khusus dilakukan oleh masyarakat Baruppu yang tinggal di pedalaman Toraja Utara.
Bagi masyarakat di wilayah Baruppu, mayat atau jenazah kerabat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari anggota keluarga yang masih hidup. Selain itu, Masyarakat Baruppu memiliki kepercayaan bahwa meskipun secara jasad telah meninggal, arwah para leluhur tetap “hidup” dan mengawasi keturunannya dari alam lain.
Oleh karena itu, setiap 3 tahun sekali atau sekitar bulan Agustus saat telah lewat masa panen, dilakukan “pembersihan” terhadap mayat atau jenazah kerabat mereka. Caranya adalah dengan mengeluarkan “mumi” jenazah dari dalam peti untuk dibersihkan dan digantikan pakaiannya dengan pakaian yang baru. Tidak hanya dipakaikan pakaian baru, mayat para leluhur ini juga didandani dengan rapi selayaknya orang yang akan menghadiri sebuah pesta.
Peti berisi jenazah para leluhur ini dikeluarkan dari dalam liang gunung batu. Kemudian, jenazah leluhur yang berada di dalam peti juga dikeluarkan sambil diiringi dengan pembacaan doa-doa dalam bahasa Toraja Kuno. Setelah dikeluarkan, mayat tersebut diangkat dan dibersihkan mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan menggunakan kain bersih.
Setelah dibersihkan, mayat tersebut didandani, dipakaikan baju baru, lalu didirikan. Keluarga mayat tersebut biasanya memangku, mendirikan, dan menjaga mayat agar tidak menyentuh dasar tanah karena hal itu merupakan pantangan dalam tradisi ini.
Uniknya, mayat para leluhur masyarakat Toraja ini bisa berdiri dengan tegak dan berjalan layaknya masih hidup, lho. Hal tersebut diyakini bisa terjadi karena doa-doa dan mantra-mantra yang dipanjatkan para tetua dan pemimpin tradisi sebelum tradisi dimulai.
Jangan coba-coba menyentuh mayat yang sedang berdiri atau berjalan. Jika mayat yang sedang berdiri atau berjalan ini terkena sentuhan, efek mantra atau hipnotisnya akan hilang dan mayat tersebut akan terjatuh. Selain itu, orang yang menyentuh mayat tersebut hingga jatuh adalah orang yang wajib membangunkan mayat itu kembali ke posisi semula. Para wisatawan yang hadir dalam tradisi ini biasanya akan diingatkan secara keras oleh para tetua adat yang memimpin tradisi ini.
Lalu, ke manakah mayat-mayat ini berjalan? Masyarakat Tana Toraja percaya bahwa mayat-mayat leluhur ini akan berjalan pulang ke rumahnya masing-masing. Ketika sampai di rumah, mayat-mayat ini akan berbaring seperti sedia kala.
Untuk budaya unik yang satu ini, kita patut berbangga. Pasalnya, kebanyakan wisatawan mancanegara sangat tertarik untuk melihat tradisi “mumi” yang seringkali dianggap mustahil ini. Konon katanya, seperti melihat serial The Walking Dead di dunia nyata!

2. Upacara Rambu Solo


Destinasi wisata tradisi lainnya yang tidak kalah populer di Tana Toraja adalah Upacara Rambu Solo. Jika tradisi Ma’nene merupakan ritual “pembersihan” jenazah para leluhur, lain halnya dengan Upacara Rambu Solo yang merupakan ritual penguburan khusus bagi orang-orang yang telah meninggal.
Tana Toraja memang terkenal sebagai salah satu daerah di Indonesia yang masih memiliki kepercayaan kuat terhadap hal-hal gaib dan mistis. Oleh karena itu, masyarakat Tana Toraja memiliki banyak kebudayaan dan tradisi yang berkaitan dengan mayat, arwah, atau hal-hal mistis lainnya. Hal inilah yang kemudian menjadi daya tarik bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk mengunjungi Tana Toraja.
Bagi masyarakat Tana Toraja, orang-orang yang telah meninggal dianggap seperti orang yang sedang sakit. Atas dasar kepercayaan tersebut, mereka yang telah meninggal masih terus dirawat dan diperlakukan layaknya orang yang hidup salah satunya dengan disediakan makanan dan minuman, rokok, sirih, dan beragam sesajen lainnya.
Masyarakat Tana Toraja memiliki kepercayaan bahwa orang yang telah meninggal harus diberikan upacara penguburan yang layak dengan aturan-aturan tertentu. Tanpa dilakukannya upacara penguburan Rambu Solo, konon arwah orang yang meninggal tersebut akan memberikan bencana dan kemalangan bagi orang atau kerabat yang ditinggalkannya.
Upacara Rambu Solo merupakan upacara penguburan yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang cukup banyak, membutuhkan biaya yang besar, serta persiapan yang berbulan-bulan lamanya. Selama menunggu persiapan upacara ini, jenazah orang yang telah meninggal tidak dikuburkan melainkan disimpan di rumah leluhur (Tongkonan) dengan dibungkus kain terlebih dahulu.
Salah satu ciri khas dari upacara ini adalah adanya kegiatan wajib memotong kerbau dan babi dengan jumlah yang ditentukan tetua adat. Biasanya, semakin kaya dan tinggi pangkat seseorang di Toraja, biaya upacara pemakaman yang dikeluarkan pun akan semakin mahal.
Jika orang yang meninggal berasal dari kalangan bangsawan, keluarga bangsawan tersebut harus mengadakan upacara Rambu Solo dengan memotong kerbau dan babi sekitar 24 sampai dengan 100 ekor. Satu di antara sekian jumlah kerbau tersebut harus merupakan kerbau belang yang terkenal memiliki harga sangat fantastis sekitar 500 juta hingga 1 miliar.
Hal yang unik sekaligus menegangkan dari upacara ini adalah kerbau-kerbau yang menjadi kurban tersebut tidak dipotong selayaknya hewan ternak, melainkan dipotong dengan satu kali tebasan sebilah parang tajam pada lehernya. Kerbau pun akan langsung mati terkapar sesaat setelah tebasan parang itu.
Mengapa harus kerbau? Masyarakat Tana Toraja memiliki kepercaaan bahwa arwah dari orang yang telah meninggal membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanan menuju Puya atau alam akhirat. Semakin banyak kerbau yang disembelih, semakin cepat juga arwah tersebut akan sampai ke Puya.
Upacara Rambu Solo biasanya berlangsung selama berhari-hari sekitar 2—3 hari dan dimulai pada saat siang hari. Untuk kalangan bangsawan, biasanya upacara ini berlangsung hampir 2 minggu lamanya. Kegiatan lain dalam upacara ini selain pemotongan kerbau adalah menyiapkan kuburan bagi jenazah yang akan dikuburkan.
Kuburan tersebut dibuat di bagian atas tebing bukit batu yang tinggi. Masyarakat Tana Toraja percaya bahwa semakin tinggi jenazah diletakkan, akan semakin cepat juga arwah jenazah tersebut sampai ke surga atau nirwana.
Upacara ini juga dilengkapi dengan iringan musik, nyanyian, lagu-lagu, puisi, dan lain sebagainya. Selama upacara berlangsung, jenazah orang yang telah meninggal tetap disimpan di rumah leluhur (Tongkonan). Arwah jenazah ini dipercaya masih berada di desa atau di sekitar tempat tinggalnya sampai upacara selesai. Setelah upacara selesai, jenazah baru akan dikuburkan di kuburan yang telah dipersiapkan. Saat itulah masyarakat Tana Toraja percaya bahwa arwah dari jenazah tersebut akan memulai perjalanan menuju Puya.
Bagi Anda yang ingin menyaksikan langsung upacara ini, Anda disarankan untuk menghubungi travel agent yang menyediakan wisata ke Toraja dengan daftar Upacara Rambu Solo sebagai salah satu destinasinya. Pasalnya, upacara ini tidak berlangsung dalam kurun waktu yang rutin, melainkan baru diadakan ketika ada salah satu warga Toraja yang meninggal. Biasanya, travel agent memiliki link khusus yang akan memberikan informasi kapan upacara Rambu Solo di Tana Toraja diselenggarakan.

3. Kete Kesu



Beralih dari destinasi wisata tradisi, Tana Toraja juga memiliki destinasi wisata alam yang tidak kalah uniknya yaitu Kete Kesu. Kete Kesu merupakan kawasan desa wisata di Kabupaten Toraja Utara yang terletak sekitar 4 km di sebelah tenggara Ratenpao.
Desa yang telah menjadi objek wisata ini berada di kawasan perbukitan serta persawahan sehingga pemandangan alam yang dihadirkan pun sangat hijau dan asri. Di Desa Kete Kesu terdapat sebuah kompleks rumah adat Toraja yang disebut Tongkonan. Tongkonan inilah yang seringkali menjadi tempat penyimpanan sementara bagi jenazah yang telah dibungkus kain sebelum dikuburkan.
Selain itu, di bagian atas tebing bukit Kete Kesu, terdapat kuburan batu yang merupakan peninggalan purbakala yang diperkirakan telah berusia ratusan tahun. Di Toraja, peti mati tempat menyimpan jenazah biasanya diletakkan di gua-gua batu tertentu tanpa dikubur di dalam tanah. Oleh karena itu, tak jarang juga peti mati juga sekaligus dianggap sebagai makam.
Di tebing paling atas, terdapat kuburan batu sekaligus peti mati yang menyerupai perahu. Di kuburan berupa perahu ini terdapat tengkorak-tengkorak dan tulang-tulang manusia yang telah meninggal puluhan hingga ratusan tahun lalu. Di beberapa titik tebing, terdapat juga aneka sesajen yang terdiri atas rokok dan berbagai makanan serta minuman. Konon, sesajen yang disajikan di kuburan-kuburan ini berisi kudapan yang disukai oleh orang yang telah meninggal tersebut semasa hidupnya.
Turun ke bagian bawah tebing, Anda akan menemukan makam-makam yang berbentuk rumah dengan ukuran sangat besar. Di depan makam ini diletakkan patung manusia yang dibuat menyerupai orang yang meninggal. Biasanya, orang-orang yang meninggal yang dikuburkan ke dalam makam jenis ini adalah orang-orang yang berasal dari kalangan tertentu di Toraja.
Di sepanjang dinding tebing menuju ke bagian bawah, terdapat juga makam yang ditutupi dengan jeruji besi. Di dalam makam yang ditutupi oleh jeruji besi ini terdapat patung-patung jenazah dari anggota keluarga tertentu. Selain itu, biasanya harta benda keluarga jenazah itu juga dimasukkan ke dalam makam berjeruji tersebut. Oleh karena itu, jeruji besi dipasang dengan tujuan untuk mencegah terjadinya pencurian patung maupun harta benda milik jenazah tersebut.
Selain berbentuk perahu dan berbentuk lubang di tebing, ada juga makam sekaligus peti mati yang dipahat dan diukir rapi berbentuk kerbau dan babi. Peti mati yang berbentuk kerbau biasanya diperuntukkan bagi jenazah laki-laki, sedangkan peti mati yang berbentuk babi biasanya diperuntukkan bagi jenazah perempuan.
Beralih dari kemistisan makam dan peti mati, di wilayah Kete Kesu ini juga tersedia deretan toko souvenir khusus yang menjajakan oleh-oleh khas Tana Toraja. Salah satu oleh-oleh khas Tana Toraja yang paling terkenal adalah ukiran kayu dengan berbagai motif. Motif yang melekat pada ukiran kayu ini biasanya adalah motif hewan dan tanaman yang melambangkan kebaikan dan kesejahteraan.
Puas berkeliling Kete Ketsu, jangan lupa mampir berbelanja di toko-toko souvenir ini. Dijamin, liburanmu ke Tana Toraja akan semakin berkesan!

4. Londa


Masih seputar makam khas yang ada di Toraja, kali ini Tana Toraja memiliki Londa yaitu sebuah kompleks makam yang terletak di sebuah tebing batu. Londa telah menjadi salah satu objek wisata di Tana Toraja yang wajib Anda kunjungi. Katanya, belum ke Toraja kalau tidak berkunjung ke Londa. Wow, menarik, ya?
Londa terletak kurang lebih sekitar 7 km di selatan Kota Rantepao. Kota Rantepao sendiri merupakan kota yang menjadi pusat pariwisata serta akomodasi bagi para wisatawan yang datang ke Tana Toraja. Letaknya yang strategis ini membuat Londa dapat dikunjungi dengan berbagai jenis transportasi seperti ojek, bemo, atau pun mobil sewaan.
Letaknya yang dikelilingi pegunungan membuat suasana di sekitar Londa menjadi sejuk dan cenderung agak dingin. Ketika memasuki area Londa, Anda akan merasakan nuansa yang berbeda. Perpaduan antara nuansa mistis dan cuaca yang sejuk cenderung dingin.
Di sepanjang tebing yang ada di kompleks pemakaman Londa, terdapat gua-gua atau lubang-lubang yang memang sengaja dibuat dan dipahat untuk meletakan peti mati yang berisi jenazah. Tidak sembarang peti mati berisi jenazah dapat diletakan di dalam gua yang ada di Londa ini. Biasanya, pengaturan penempatan peti mati disesuaikan dengan garis keluarga.
Uniknya, di setiap gua atau lubang yang ada di tebing batu diletakkan sederet patung kayu yang disebut Tau-Tau. Deretan patung kayu ini bukan merupakan patung biasa melainkan patung yang dipahat dan diukir sedemikian rupa agar menyerupai orang yang telah meninggal yang diletakkan di dalam gua tersebut.
Proses ukir dan pahatnya pun tidak sembarangan. Setiap detail wajah orang yang telah meninggal juga turut diperhatikan misalnya garis kerut atau kendur yang ada pada wajah. Tidak hanya itu, kayu yang dipilih untuk dijadikan patung pun merupakan kayu nangka yang berwarna kuning dan mendekati warna kulit manusia. Deretan patung ini seolah-olah menjadi “penjaga” gua makam sekaligus representasi dari identitas jenazah yang umumnya terletak di batu nisan.

Di sekitar deretan Tau-Tau juga terdapat peti-peti mati atau yang biasa disebut erong yang posisinya disangga oleh kayu-kayu. Dengan disangga oleh kayu, peti-peti mati yang lokasinya berada di atas tebing yang curam ini akan aman dan tidak jatuh. Peti-peti mati inilah yang disebut sebagai makam gantung.
Bagi masyarakat Tana Toraja, peti mati atau erong yang dimakamkan dengan cara digantung ini adalah peti khusus bagi kaum bangsawan dan kaum terhormat yang meninggal. Tingginya letak penempatan peti mati di tebing disesuaikan dengan tingkat jabatan atau derajat kaum bangsawan tersebut. Semakin tinggi derajat atau jabatan bangsawan yang meninggal tersebut, akan semakin tinggi juga letak petinya ditempatkan di tebing batu.
Sesuai kepercayaan masyarakat Tana Toraja, semakin tinggi letak makam atau kuburan jenazah, akan semakin cepat juga arwaah dari jenazah tersebut sampai ke surga atau nirwana. Tertarik untuk melihat langsung kompleks makam Londo di Toraja? Persiapkan diri Anda, ya!

5. Batutumonga


Ingin berkunjung ke negeri di atas awan? Datanglah ke Batutumonga di Tana Toraja. Batutumonga merupakan wilayah yang berlokasi di lereng Gunung Sesean atau berjarak sekitar 24 km dari Kota Rantepao.
Gunung Sesean sendiri merupakan gunung tertinggi yang ada di Tana Toraja. Belum sampai ke puncak Gunung Sesean, cukup di area lereng gunung tepatnya di Batutumonga, Anda sudah bisa melihat keseluruhan Tana Toraja yang keindahannya sempurna.
Dari Batutumonga, Anda juga bisa melihat hamparan sawah yang luas yang bersatupadu dengan panorama puncak gunung, pepohonan, awan, matahari, serta kabut yang porsinya pas. Pas sempurna! Berada di Batutumonga akan membuat Anda percaya bahwa negeri di atas awan bukanlah sebuah dongeng belaka.

bersambung ke bagian 2 ya,

"Jelalahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"   

Selasa, 29 November 2016

Ah... Kalimantan Memang merupakan Kampung Halaman kami, memang Sungai Ayak yang biasa dalam penulisan di tulis dengan kata Sei Ayak ini terletak sangat pendalaman, dulu sebelum ada akses jalan menuju kecamatan ini, kami harus menggunakan jalur sungai dengan menyusuri Sungai Kapuas dari Pontianak dan membutuhkan waktu seminggu atau bahkan lebih apabila sungai sedang pasang, mungkin bagi kamu yang lahir dan besar di Pulau Jawa, HP merupakan suatu hal yang biasa, dan tahukan kamu bahwa sinyal HP baru masuk ke tempat kamu pada Tahun 2000 awal dan harus menggunakan antena penangkap sinyal yang tinggi menjulang di atas rumah.
Klenteng Di sungai ayak yang merupakan salah satu yang paling Tua di Kalimantan

Kami tidak akan panjang-panjang dalam menjelaskan betapa kekurangannya desa Sei Ayak ini, tapi itu dulu. sekarang jaman sudah semakin berkembang dan di Sungai ayak sudah ada Indomaret satu-satunya di kota kecamatan ini. asal muasal tempat ini tidak bisa di lepaskan dari kedatangan bangsa Tiongkok yang merantau jauh-jauh dari Tiongkok Daratan untuk mencari kehidupan yang lebih baik, dan dengan di temukannya emas yang berlimpah di tempat ini semakin membuat banyak sekali perantau yang datang kesini. Karena dengan adanya pendatang dari Tiongkok sehingga pernikahan campuran tidak bisa di hindari lagi. sudah banyak keturunan yang bercampur antara penduduk asli yaitu Suku Dayak dengan pendatang seperti bangsa Tiongkok dan Melayu yang datang dari semenajung Malaysia.
Air Terjun Sumpit, salah satu air terjun yang bisa di kunjungi

Sampai saat ini, "CIDAYU" yang artinya Cina Dayak dan Melayu hidup rukun berdampingan di Desa kecil ini. kamu bisa melihat Tugu Cidayu yang berdiri tegak di kawasan kampung Sepantak yang menggambarkan kerukunan umat disini. apabila Natal maka semuanya akan datang berkunjung ke rumah Si Kristen atau Katalik, Apabila Imlek maka semuanya akan berkunjung ke rumah Warga keturunan, begitu juga apabila lebaran, maka rumah warga muslim akan ramai dikunjungi oleh semua orang. begitulah cermin keragaman yang terpancar di tempat ini.

Letak Sungai Ayak di Kalimantan

O iya, sampai Lupa, Tempat Wisata disini juga gk kalah lho sama tempat lain, cuma karena  belum di kelola dan akses yang jauh membuat tempat-tempat ini sangat jarang dan bahkan belum di explore. untuk para pencinta alam liar, pasti dong gk akan melewatkan berkeliling hutan hujan tropisnya kalimatan, dan tidak hanya belitung yang punya danau kolin, di sini juga ada. bedanya apabila di Belitung bekas penambangan Timah, disini adalah bekas penambangan Emas yang sudah di lakukan Ratusan tahun yang lalu.Dan ada banyak Air terjun yang belum bisa di jelajahi kami ingin meng explore daerah ini tapi karena keterbatasan dana dan sumber daya membuat kami sampai saat ini belum bisa melakukan hal tersebut. tidak hanya di butuhkan dana dan sumber daya, tapi juga fisik yang kuat serta mental. karena memang kita akan menelusuri Hutan yang merupakan Paru Paru Dunia. Karena Sungai Ayak sendiri terletak di tangah Hutan Kalimantan. satu kegiantan yang jangan sampai di lewatkan adalah merasakan sensasi memancing di Sungai Kapuas yang merupakan sungai Terpanjang di Indonesia.

untuk Transportasi sendiri, kamu bisa mengambil penerbangan menuju Pontianak dari kota kamu, kemudia kamu harus menempuh perjalanan darat kurang lebih 7-8 jam untuk sampai ke desa ini. bis dari pontianak menuju Sungai ayak hanya ada 1 kali dalam sehari di pagi hari jam 7, kamu bisa menggunakan bis menuju sintang dan turun di simpang rabu, nanti dari situ kamu bisa naik ojek. di jamin aman walaupun tengah malam. alternatif lain kamu bisa naik taksi yang kebanyakan menggunakan mobil Minibus seperti Inova, dan km hanya membayar per kursi, sekitar 170 ribu untuk di antar sampai penyebrangan menuju sungai ayak.
Penyebrangan di Sungai Ayak

Yang menjadi kendala disini adalah, penginapan. karena memang tidak ada penginapan yang di sediakan, tapi jangan khawatir, kamu bisa menginap di rumah warga, dan untuk informasi lebih lengkap bisa menghubungi kami.

kalau kamu menyebrang ketika siang dan cuaca sedang bagus, kamu bisa melihat ada gunung di kejauhan hulu sungai kapuas.

disini juga ada penangkaran ikan arwana Merah lho, jadi kamu bisa lihat penangkaran ikan asli Kapuas ini dari dekat.

download juga e-book mengenai beberapa tempat keren di sini

"Jelalahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"   

Jumat, 25 November 2016

Danau Toba adalah danau yang tebentuk dari aktifitas vulkanis gunung purba yang berada di Sumatra Utara, keindahannya sudah sangat terkenal sampai ke penjuru dunia. memang perjalanan menuju Danau ini masih lumayan melelahkan tapi tapi itu dulu, sekarang sudah ada penerbangan langsung dari Jakarta ke Bandara Silangit yang dekat dengan danau Toba. Dari Bandara ini, kamu hanya perlu menempuh 1 jam perjalanan darat lagi untuk sampai ke Danau Keren ini. bandingkan apabila kamu dari Kota Medan harus menempuh 6 jam Perjalanan darat. untuk tiket bisa kamu cek di agen-agen perjalanan atau di penyedia layanan ticketing online. Trus apa yang bisa kamu lakuka disini ? berikut kegiatan-kegiatan yang seru yang bisa kamu lakukan di sini.

Pesona Keindahan Danau Toba




1.Mengunjungi Perkampungan Adat Batak
Kampung Adat Batak

kamu pasti sudah tidak asing dengan Suku Batak yang sudah tersebar hampir di seluruh dunia, bahkan mungkin di antara kamu ada yang keturunan dari Suku Batak, disini kamu akan mengunjungi kampung Adat Asli Suku Batak yang dimana semua adat istiadat, rumah khas dan semua barang-barang peninggalan bisa kamu lihat disini. ada baiknya gunakan pemandu asli Batak untuk lebih bisa memahami mengenai  Sejarah Batak.

2. Melihat Makam Raja Sidabutar
Makam Raja Sidabutar

Sumatra Utara memang tidak bisa lepas dari Batak, salah satunya adalah makan kuno ini, Berada di sebelah tenggara desa Tuk Tuk, kamu akan temukan makam bantu yang sarat akan atmosfer kuno dan epik. Situs ini tak terlalu besar, namun punya magnet yang sanggup menarik setiap pelancong. Sebelum sampai di makam Raja Sidabutar, kamu akan temukan jajaran kios yang menjual pernak-pernik dengan corak khas Sumatra Utara.

3. Berkeliling Pulau Samosir
Pemandangan Danau Toba

Ini adalah kegiatan yang asik, karena selain kawasan yang masih asri, Pulau Samosir juga memiliki hawa udara yang sejuk, buat kalian yang pernah ke Eropa ketika musim Gugur atau musim Semi, mungkin hawa nya seperti itu. ini hanya asumsi kami ya..:D.  Mungkin bukan perjalanan yang memakan waktu sebentar. Menggunakan sepeda motor untuk berkeliling pulau Samosir, kamu akan jumpai beragam pemandangan. Mulai dari gereja tua, julangan gunung yang berpadu dengan air danau, hingga keseharian penduduk lokal. Jalur yang dilalui sudah cukup bagus, jadi kamu tak perlu khawatir.

4. Melihat-lihat Sumber Air Panas
Bisa melihat Danau Toba dari ketinggian lho disini

Lokasinya berada di sisi pulau yang berlainan dengan desa Tuk Tuk. Walau menarik untuk dilihat, namun karena bau belerang yang begitu menyengat serta suhu air yang terlalu panas, kamu tak bisa berendam di sini. Tapi kamu bisa mengendari sepeda motor ke arah bukit di mana air panas ini berasal serta melihat pemandangan Danau Toba dari ketinggian.

5. Ada danau di dalam Danau lho.
Danau Sidihone

Tak jauh dari desa Tuk Tuk, kamu juga bisa temukan Danau Sidihoni. Jadi satu fenomena langka di mana terdapat danau di dalam danau, kamu harus punya keberanian untuk mencapai kawasan ini. Bukan tanpa alasan, jalur yang dilalui bergitu menantang. Karena sangat sulit, bahkan tak sedikit turis yang tersesat. Tak perlu khawatir, penduduk setempat selalu berbaik hati menunjukkan jalan kalau kamu tersesat.

"Jelalahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"  


Search

Buy My Photo in :

Eddywu Stock Images

Instagram

--

Popular Posts

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Tiket dan Hotel

S

Search Here

Like

Copyright © Travelovely - Travel with love everywhere and everytime | Powered by Blogger
Distributed By MyBloggerThemes | Design by SimpleWpThemes