Kamis, 26 November 2015

Karena rasa penasaran yang tinggi, saya akhirnya bisa juga mengunjungi pantai berpasir putih ini. ada 1 hal yang menjadi ciri khas dari pantai ini yaitu adanya 1 pohon tunggal yang tumbuh di bibir pantai. itu lah kenapa di namakan pok tunggal.
Tadinya saya berpikir pohon tersebut benar-benar tumbuh di pasir ternyata bukan, pohon ini tumbuh di jalan masuk menuju ke pantai, dan waktu saya berkunjung semua daunnya sedang gugur karena musim panas.
Pohon nya ini

Pohon nya ini


 Dipantai berpasir putihnya di sediakan payung-payung besar untuk bersantai, dan menikmati segarnya buah kelapa yang tidak mahal disini, saya juga sempat makan mi instan. laper soalnya. hehehe.



Pantai Pasir Putih

Pantai ini kurang lebih sama karakternya dengan pantai-panti di pesisir selatan Jogja, yaitu adanya tebing yang tinggi di kedua sisi pantainya. saya sempat naik ke salah satu pantainya. pemandangan disini memang indah sekali. tapi sediakan uang 2 ribuan karena untuk masuk kedalam area tebing ini di pungut biaya 2 ribu. saya yakin sekali apabila sunset disini sangat indah, tapi karena memikirkan jauhnya perjalanan dari pantai ini ke hotel tempat saya menginap yang berada di kota Jogjakarta akhirnya saya tidak menunggu sampai sunset disini.

Jalan menuju puncak Tebing
Deburan ombaknya bikin tenang guys



Pemandangan Indah dari atas Tebing

Pemandangan Pantai dari atas Tebing

Pemandangan Pantai dari atas Tebing

Jalan menuju atas tebing

Buat para teman-teman Travelovely yang ingin berkunjung ke Jogja, Pantai ini wajib di kunjungi. dan untuk para pemburu senja, disini adalah salah satu spot terbaik menikmati senja di Jogjakarta. Tidak bosan saya berpesan kepada teman-teman untuk tetap menjaga kebersihan dan keindahan tempat ini dengan tidak membuat sampah sembarangan dan membuat coretan dimana-mana. karena Bumi ini milik kita bersama.

Download Ebook Travelovely edisi Jogjakarta di sini :

Ebook Travelovely - Jogjakarta indonesia Version Download


Ebook Travelovely - Jogjakarta English Version Download

Senin, 07 September 2015

Pantai apa ini ?

Jogja memang menyimpan sangat banyak pesona, mulai dari budaya, gunung, laut, gua dan semua yang ada di sini. Pantai Timang adalah salah satu pesona yang tersimpan di jogja ini, Pantai yang terletak di Gunung Kidul ini bersebelahan dengan Pantai Siung. perjalanan dari pusat kota Jogja bisa di tempuh 2-3 jam untuk mencapai Pantai ini, tapi Travelovely menyarankan jangan menggunakan sedan atau mobil yang pendek, karena akses jalan ke pantai ini kurang bagus dan masih berupa batu-batu yang belum diratakan. bagi teman-teman yang belum mengetahui lokasi pantai ini, Patokannya ada plang kecil yang terbuat dari kayu yang menandakan gang masuk ke pantai ini. Travelovely beruntung ketika mengunjungi pantai ini suasana sedang sepi pengunjung jadi bisa mengabadikan landscape indah disini.

Pantai Berpasit Putih di Timang

Setelah parkir mobil di parkiran yang sudah disiapkan oleh pengelola, kita perlu berjalan untuk melewati bukit kecil untuk sampai ke Gondola Rakyat yang terkenal ini. orang-orang selalu mengenal timang dengan Gondola Rakyatnya, tapi ternyata di Pantai ini terdapat pantai pasir putih dengan plang kayu bertulis Timang, jadi sebenarnya di sini ada pantai karang dan pantai berpasir putih juga. OK, Lanjut menuju Gondola yang memang sangat membuat saya penasaran. Gondola ini terbuat dari kayu yang di buat sedemikian rupa agar bisa menampung orang untuk menyebrang ke Batu karang yang berada di tengah, dan tali yang digunakan adalah seperti tali kapal tapi lebih kecil.
Untuk menyebrang, 1 orang dikenakan biaya Rp. 250.000, dan memang memberikan pengalaman yang berbeda. Tapi karena nyali Travelovely belum cukup besar, jadi hanya foto-foto saja.
Gondola Rakyat

Gondola Rakyat

Ternyata Timang tidak hanya menyimpan keindahan di gondala saja, sedikit berjalan ke arah kanan, maka akan terlihat indahnya teping-teping yang sekali lagi saya katakan tidak kalah dengan tebing yang ada di selandia baru, dan terkadang terlihat penyu bahkan hiu berenang di tebing tersebut.
Tebing indah di Timang

Tebing indah di Timang

Tebing indah di Timang

Saran Travelovely untuk teman-teman yang ingin berkunjung, siapkan Sun Block, karena panasnya matahari sini benar-benar membakar, apalagi berkunjung disiang hari. dan satu lagi pesan saya, jangan membuang sampah sembarangan karena disini sudah di siapkan tempat sampah.
Selamat berlibur, salam Travelovely.

Senin, 24 Agustus 2015

Setelah menjelajahi hutan belantara kalimantan dengan mengunjungi bukit kelam, sepertinya belum bisa di bilang berkunjung ke Kalimantan Barat apabila belum berkunjung ke kota yang satu ini, Singkawang. Kota yang terletak di pesisi barat Pulau Kalimantan ini memang menyimpan banyak sekali pesona, terutama budaya dan pantai-pantainya yang indah. untuk mencapai kota ini, dari Pontianak bisa menggunakan bis maupun taksi. dengan waktu tempuh kurang lebih 2 sampai 3 jam apabila weekend maka jalanan ke kota ini biasanya macet. sepanjang perjalanan teman-teman akan disuguhi pemandahan khas pesisir dengan pohon kelapa di kanan kiri serta jalanan yang beraspal mulus. Kota ini di juluki Kota Seribu Klenteng, dan ketika menginjakkan kaki disini sepertinya julukan itu benar-benar nyata karena di seluruh penjuru kota ini terdapat klenteng baik yang memang besar maupun kecil. tapi yang akan saya bahas disini adalah Pantai Tanjung Bajau yang terletak masih 1 kompleks dengan Pantai Pasir Panjang yang legendaris. Pantai Tanjung Bajau terletak di 1 kompleks yang sudah ada 
Pantai berpasir putih Mimi Land

Sudut lain di Pantai Mimi Land

Mirip dengan Pantai di bangka dan belitung

Pantai dengan batuan

wahana bermain, kurang lebih seperti Ancol dengan Dufannya kalau di Jakarta. untuk masuk ke pantai saja dikenakan biaya Rp. 35.000. Dan untuk tiket terusan bisa masuk sampai ke kebun binatang harganya Rp.50.000. dipantai sini memang ada kebun binatang yang menurut informasi yang Travelovely dapat koleksi binatangnya hanya ala kadarnya.jadi Travelovely hanya membeli tiket untuk kepantai saja. Dan ternyata pantai disini penuh sekali dengan pengunjung. wajar apabila ramai karena memang lagi musim liburan lebaran. Panasnya luar biasa disini, ketika Travelovely mengunjungi Pantai-Pantai di Gunung Kidul di Jogja tidak sepanas ini. Pantai ini memiliki karakter kurang lebih sama dengan pantai di Bangka dan Belitung, pantai dengan pasir dan ada batu-batu besarnya. 
Dimana-mana masalah yang selalu ada adalah sampah yang bertebaran dimana-mana. kalau Travelovely padahal tempat-tempat sampah sudah di berikan di setiap sudut. tapi tetap saja pengunjung 
membuang sampah seenaknya. Tidak berlama-lama disini, Travelovely 
melanjutkan perjalanan ke Pantai Mimi Land

Senin, 03 Agustus 2015

Bukit kelam di padukan dengan langit biru dan hutan yang hijau

Inilah Ikon dari Kabupaten Sintang bahkan ikon dari Provinsi Kalimantan Barat. Bukit Kelam. Bukit setinggi kurang lebih 900 MDPL ini semuanya merupakan batu. dengan kata lain 1 bukit ini adalah batu keseluruhan. jadi tidak heran apabila di puncaknya gersang karena memang tanaman susah untuk tumbuh. Bukit kelam ini menurut legenda yang beredar adalah Batu yang di angkat oleh pemuda Dayak bernama Bujang Besji yang ingin menutup Sungai Melawi dengan Sungai Kapuas, tapi niatnya itu gagal setelah di goda oleh bidadari sehingga dia terperosok kedalam lubang dan batu ini di biarkan saja sampai sekarang. ada juga yang mengatakan bahwa Bukit Kelam adalah meteor yang jatuh ke bumi pada masa lalu, sehingga banyak peneliti dari luar yang untuk meneliti bukit ini. 
Untuk mendaki sampai Puncak bagi yang belum terbiasa memerlukan waktu 4 jam, dan dengan kemiringan sampai 15-40 Derajat maka di buatkan tangga untuk mempermudah pendakian,tapi bagi petugas disana, 2 jam mereka sudah bisa sampai ke puncak. ada 2 alternatif transportasi untuk mencapai kota Sintang dari Pontianak, yaitu melalu jalur darat dan udara. jalur darat bisa di tempuh dengan waktu 7 jam dan dari udara cukup dengan 45 Menit. untuk jalur darat bisa menggunakan bis ataupun taksi. Penerbangan dari Bandara Supadio ke Sintang hanya ada 2 kali sehari dan tidak setiap hari ada penerbangan. jadi harus benar-benar memilih tanggal yang pas ya.

Pemandangan dari kaki Bukit Kelam

Pemandangan dari kaki Bukit Kelam
Dalam perjalanan menuju ke puncak, kita akan di suguhi pemandangan indah khas hutan kalimantan, bahkan ada beberapa pohon yang sudah tidak bisa di jumpai di hutan-hutan lain, masih bisa di jumpai di hutan di kaki bukit ini. 
Dari atas Puncak Bukit ini, kita bisa melihat Kota Sintang dan hutan yang terhampar luas, tapi untuk yang ingin bermalam disini harap siapkan perbekalan dan peralatan, karena suhu di puncak pada malam hari bisa di bawah 20 derajat. Sunrise merupakan pemandangan yang indah disini apabila memutuskan untuk bermalam di puncak. 
Pemandangan Landscape yang indah sudah tersaji sepanjang jalan menuju Bukit ini dari Kota Sintang, dari Kota Sintang, perjalanan kurang lebih membutuhkan 1 jam untuk sampai di Pintu masuk. kita harus membayar Rp. 10.000 /Orang untuk bisa masuk ke kawasan ini, di kaki Bukit Kelam ini juga terdapat air terjun, sayangnya ketika Travelovely kesini sedang musim kemarau sehingga air terjun tersebut sedang kering.
Pemandangan dari kaki Bukit Kelam
untuk Foto dan ulasan destinasi lain di Kalimantan Barat, silahkan download ebook Explore West Borneo di SINI

Sabtu, 04 Juli 2015

setelah berpetualang ke daerah pantai dari kemarin-kemarin, Travelovely akhirnya bisa berpetualang ke dataran tinggi yaitu gunung, walaupun bukan gunung yang tinggi dan butuh waktu berhari-hari untuk mencapai puncaknya, tapi lumayan untuk pemula seperti Travelovely.
Gunung Batu adalah gunung yang terletak di Jonggol, Jawa Barat. awalnya Travelovely tidak tahu ada sebuah gunung yang bisa di daki hanya 1 jam perjalanan untuk mencapai puncaknya. berkat informasi yang di terima dari teman yang mengatakan ada spot yang bagus akhirnya Travelovely tertantang juga untuk mengunjungi tempat ini, apalagi bila melihat foto-foto selfie yang di ambil di puncak gunung ini, bikin ngiler guys.
Kami memutuskan untuk mulai mendaki gunung ini jam 12 malam karena berharap mendapatkan sunrise dari puncaknya. perjalanan di mulai jam 12.30 dari bogor karena berbuka puasa bersama dulu dengan teman-teman yang lain. perjalanan melalui tol jagorawi dan keluar di tol cibubur. dari sini tinggal lurus saja menuju arah jonggol, setelah ketemu taman buah mekar sari, terus saja lurus.
yang jadi kendala untuk yang belum pernah kesini adalah, tidak adalah penunjuk jalan yang menunjukkan dari pertigaan mana harus belok, untungnya Travelovely ada teman yang sudah pernah kesini, jadi sangat membantu, patokan satu satunya adalah adanya minimarket yang berdempetan nah, depan nya itu ada pertigaan, belok dari situ ke kanan, setelah itu tinggal lurus saja sekitar 30-40 menit sampai menemukan belokan yang ada belokan ke kanan, dengan plang dari kayu yang di tulis dengan cat bertulis "Panjat Gunung", dari situ teman-teman sudah dekat sampai ke kaki gunungnya. masuk kesitu dan jalanan berbatu sudah menunggu teman-teman semua, tapi tidak lama, hanya sekitar 10 menit, maka akan ada tempat parkir yang sudah disediakan oleh warga setempat.
setelah memarkir kendaraaan dan mengeluarkan semua perbekalan, karena kami berencana untuk sahur di puncak. sebelum mulai mendaki kami berdoa dulu untuk keselamatan kami semua.
OK, Mulai nanjak. ternyata begitu turun dari kendaraan dan nyebrang ke seberang jalan, langsung nanjak dan kata teman Travelovely yang sudah pernah kesana, tanjakan ini akan berakhir di puncak. WHAT !!!... 1 jam jalan nanjak terus, uda kebayang capenya. baru berjalan 200 meter, istirahat lagi.
di jalur ini ada beberapa titik sudah dipasangkan tali untuk membantu para pendaki, tapi tetap harus hati-hati karena  jalan yang licin dan cukup curam.
Puncak 2 Gunung Batu


Puncak Gunung Batu

Siluet Gunung Salak di kejauhan


Dengan bersusah payah akhirnya sampai juga di puncak, setelah berjuang kurang lebih 1 jam. begitu sampai di atas langsung mengeluarkan bekal makanan yang sudah dibawa dan makan sahur bareng-bareng. gak sabar tunggu matahari terbit, pasti keren banget. o ya, ada 2 puncak di atas gunung ini. karena saya tidak tahu namanya, jadi saya sebut puncak 1 dan puncak 2. nah puncak 1 ini adalah tempat kami makan sahur dan beristirahat, nah puncak 2 ini lebih ekstrim guys, benar-benar 90 derajat dan kiri kanan adalah jurang sodara-sodara. benar-benar harus hati-hati untuk mendapai atasnya.
saya kurang beruntung sekali hari ini, matahari tidak tampak dan sunrise hanya terlihat semburat jingga saja di kejauhan, tapi ada yang sangat indah. ada siluet gunung yang terlihat, kata mas Karim, itu adalah gunung salah. indah sekali.
indahnya negeri ini
plakat untuk mengenang seorang pendaki yang meninggal di gunung ini
setelah berfoto-foto di atas, kamipun turun dan ternyata jalur yang kami lalui semalam sangat amat menyeramkan teman-teman, curam sekali dan kiri kanan sudah jurang. karena semalam gelap sehingga tidak terlihat.
beberapa bulan lalu ada seorang pendaki yang meninggal karena jatuh ke jurang ketika akan menuju ke puncak 2, buat teman-teman, tetap hati-hati dengan alam. dan satu lagi jangan buang sampah sembarangan dan mencoret-coret sembarangan, karena itu bener-bener gak keren banget guys.
Gunung Batu sangat Travelovely rekomendasikan untuk di kunjungi, dengan waktu yang tidak terlalu panjang dan medan yang tidak seberat gunung-gunung besar lainnya, kita bisa mendapatkan pemandangan yang luar biasa di atas.

Salam Travelovely

Jumat, 03 Juli 2015

Hai teman-teman pencinta jalan-jalan, kali ini Travelovely mengunjungi salah satu Curug/Air Terjun yang lagi rame banget di perbincangkan di Medsos, Leuwi Hejo, untuk mencapai tempat ini tidak susah. Curug ini terletak di desa karang tengah, babakan madang. Bogor. untuk yang dari jakarta bisa melewati tol Jagorawi dan keluar di pintu tol Sentul City. bagi teman-teman yang menggunakan roda 2, bisa melewati akses citereup ciibinong. yang menjadi patokan adalah Jungle Land, sebelum masuk ke pintu masuk Jungle Land, ada jalan kecil di sebelah kanan, masuk saja ke situ, dan ikuti jalan. disarankan menggunakan mobil yang sehat ya guys, karena tanjakannya cukup terjal dan jalanan yang tidak rata, sehingga sangat tidak di rekomendasikan menggunakan mobil jenis sedan. jalan disini juga sempit guys, so hati-hati dalam berkendara. untuk masuk ke kawasan ini, dikenakan tarif Rp. 10.000/org.
ditengah perjalanan akan ketemu yang beginian, spot yang wajib selfie


skip skip, ditengah perjalanan ada satu bukit yang memiliki pemandangan indah, tidak menunggu lama Travelovely meminggirkan mobil dan mulai berselfie ria dengan rombongan. banyak teman-teman pencinta jalan-jalan yang berhenti untuk mengabadikan indahnya pemandangan dari atas bukit ini. setelah puas berselfie, perjalanan di lanjutkan menuju destinasi utama. setelah melewati Curug Barong, sampailah ke Curug Leuwi Hejo. ketika masuk keparkiran masih tidak penuh dengan orang, tapi ketika berjalan menuju ke curug, ternyata masi ada 2 atau 3 parkiran motor lagi dan semuanya sudah penuh. dalam batin Travelovely "Pasti penuh banget ni tempat" dan ternyata benar sekali. penuh sekali oleh pengunjung, maklum saja Travelovely mengunjungi tepat ini di hari libur waisak. untuk mencapai Curug yang utama, harus melewati batu-batu yang cukup besar dan licin serta ramai sekali pengunjung, sehingga saya putuskan untuk tidak membawa kamera ke atas.
Jalan setapak menuju Curug

Curug yang ada di bawah

Main slowspeed dulu..
masih curug yang berada di bawah

yang menarik disini, karena air terjun ini tidak terlalu tinggi, kita bisa meloncat dari atas air terjun dan airnya brrrrrr... dingin banget guys. tapi untuk yang tidak begitu mahir berenang diharapkan jangan melakukan ini, karena arus yang lumayan deras. tidak hanya air terjun utama ini saja guys yang menjadi daya tarik, apabila kita berjalan lebih ke atas, masih banyak air terjun mini dan ada kolam juga yang bisa digunakan untuk berendam dengan air gunung yang segar tentunya.



Tips :

- kalau bisa jangan mengunjungi tempat ini ketika hari libur, dijamin rame.
- gunakan sendal gunung, jangan sendal jepit
- persiapkan peralatan mandi
- persiapkan makanan, karena makanan disini hanya ala kadarnya saja.
- siapkan uang receh, karena sepanjang jalan banyak yang meminta sumbangan,



Rabu, 03 Juni 2015

Sangiang tidak hanya menyimpan kekayaan bawah laut yang melimpah guys, tapi di daratnya pun memiliki keindahan yang luar biasa. ada beberapa spot yang sudah dibuka jalannya, sehingga untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut tidak begitu susah lagi. ada 2 beberapa bukit tebing yang bisa di kunjungi di sini yang peling terkenal adalah bukit harapan, pemandangan dari atas sini sungguh indah guys, tapi memang membutuhkan perjuangan juga untuk mencapai bukit ini, karena jalan yang di lalui cukup terjal dan masih hutan. saran dari saya, gunakan sandal atau sepatu gunung agar mempermudah perjalanan teman-teman, saya beruntung ketika mengujungi tempat ini tidak terjadi hujan, karena apabila hujan, jalanan disini licin banget. ada satu puncak bukit yang baru di buka jalannya, namanya puncak arjuna, pemandangan langsung akan menghadap pantai berpasir putih dibawahnya.

Pemadangan dari Puncak Arjuna
Add caption
Pemadangan dari Puncak Harapan

Pemadangan dari Puncak Harapan



Pemadangan dari Puncak Arjuna

Perjalanan ke Puncak Bukit

Perjalanan ke Puncak Bukit

Pemadangan dari Puncak Harapan
siapkan waktu untuk berkunjung kesini, karena masih sepi dan masih asri. jelajahi negerimu, karena masih banyak tempat indah di negeri ini.

Senin, 25 Mei 2015

Snorkling, Pasti temen-temen semua yang menyukai laut tahu aktivitas yang satu ini, yups, benar sekali, snorkling adalah salah satu aktivitas untuk menikmati indahnya terumbu karang tanpa harus menyelam. Kali ini Travelovely berkunjung ke Pulau Sangiang, sebuah pulau yang terletak di selat sunda dan hanya memerlukan waktu 45 menit perjalanan dari dermaga Paku, Anyer.

Dermaga Paku, Anyer


Perjalanan di mulai dari meeting point di kampung rambutan. Travelovely menggunakan bis Kampung Rambutan - Merak denga tarif Rp. 30.000/orang. turun di simpang Cilegon dan melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota dengan carter Rp.15.000/orang di antar sampai dermaga Paku. waktu yang di tempuh dari jakarta sampai ke dermaga kurang lebih 5 jam, jadi teman-teman harus bisa menghitung, kira-kira harus berangkat jam berapa apabila kapal untuk menyeberang berangkat jam 7 Pagi.

Dermaga Paku tidak begitu besar, hanya ada kapal-kapal kecil yang bersandar di dermaga ini. kali ini Travelovely menggunakan kapal Rosa Indah yang akan mengantarkan Travelovely snorkling sekaligus menjelajahi Pulau Sangiang. Travelovely sempat menyaksikan proses lelang ikan di TPI di dermaga ini, menarik sekali melihat interaksi lelang.
Suasana Di kapal
Perjalanan ke Sangiang

 Jam 7.15 Kapal mulai berangkat meninggalkan dermaga, tampak semakin lama daratan semakin kecil dan Pulau Sangiang sudah terlihat, Bang Irwan dari jelajahpulau.com langsung memberikan breafing untuk snorkling ketika tiba di titik pertama yang bernama Tanjung Bajo, sayang sekali arus yang lumayan deras membuat Travelovely tidak begitu bisa snorkling dengan nyaman, menurut Bang Irwan, ada 1 spot lagi yang sangat bagus. akan tetapi karena arus yang besar kita tidak bisa snorkling disana. Spot pertama hanya sekitar setengah jam, akhirnya pindah ke spot lain. di spot yang bernama Lagon Waru ini arus sangat bersahabat dan air yang sebening kaca, dari atas kapal saja bisa melihat sampai kedasar.
Terumbu Karang Pulau Sangiang


Kapal Rosa Indah

Terumbu Karang Pulau Sangiang

Terumbu Karang Pulau Sangiang

Terumbu Karang Pulau Sangiang

Terumbu Karang Pulau Sangiang

Terumbu Karang Pulau Sangiang




Snorkling selesai saatnya mendarat ke Pulau Sangiang.

Search

Buy My Photo in :

Eddywu Stock Images

Instagram

--

Popular Posts

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Tiket dan Hotel

S

Search Here

Like

Copyright © Travelovely - Travel with love everywhere and everytime | Powered by Blogger
Distributed By MyBloggerThemes | Design by SimpleWpThemes