Kamis, 15 Agustus 2019

Karena keinginan untuk mengunjungi Lembah Harau dan beberapa tempat bagus lainnya di Sumatra Barat, Kami memutuskan untuk melancong ke tanah minang. Perjalanan sendiri dimulai dari Jakarta dengan menggunakan maskapai Singa menuju ke Padang. Tapi sebelumnya rencana perjalanan kami adalah :
1. Bandara Minangkabau - Danau Maninjau
2. Lembah Harau - Bukittinggi
3. Lembah Harau - Solok
4. Solok - Kota Padang



Untuk menunjang rencana kami, kami menyewa motor dari Bandara Minangkabau yang akan kami gunakan selama berada di Sumatra Barat. Setelah keluar dari bandara dan langsung menuju parkiran motor untuk mengambil motor yang sudah dibooking. Motor yang kami gunakan adalah Honda Beat yang baru berjalan 40 km dan belum ada plat no, yess.. belum ada plat no. Kamipun bertanya kepada abangnya, apakah benar aman ? beliau bilang aman karena proses pembuatan surat menyurat di Sumatra Barat bisa sampai 6 bulan. woy sekali ya.

Setelah persoalan motor selesai kamipun langsung melajukan motor keluar dari Bandara dengan bantuan si mbah google. Pertama tentu isi bensin dulu dipenuhin karena memang kami tidak tahu seberapa jauh dan ketersediaan bensin disepanjang jalur yang akan kami lewati.

Destinasi pertama adalah Danau Maninjau, perjalanan menuju Maninjau kurang lebih 2 jam kami sampai di Puncak Lawang untuk menikmati indahnya Danau Maninjau dari ketinggian, tapi sayangnya langit sedang mendung sehingga keindahan Danau ini tidak begitu bisa dinikmati. Kami hanya sebentar disini dan langsung menuju Itiak Lado Mudo di Ngarai Sianok. Perjalanan hanya sekitar 1 jam dan disini udaranya benar-benar enak sekali, sejuk dan bermotor disini sungguh memberikan pengalaman yang tiada duanya.

Itiak Lado Mudo Ngarai ini kami pesan dua porsi untuk berdua. Terlihat cabe hijaunya sangat mantap, tapi ketika dimakan pedasnya tidak seperti yang terlihat, bahkan untuk orang yang tidak begitu doyan pedaspun masih bisa memakan makanan ini. Soal rasa memang enak, rasa bebeknya empuk dan bumbu juga meresap, sehingga menambah cita rasa yang mantap.

Setelah mengisi perut kamipun melanjutkan perjalanan menuju Lembah Harau dimana kami memang akan menginap semalam dilembah yang sangat indah ini, Perjalanan kurang lebih 2 jam dan ketika akan masuk ke gerbang Lembah Harau, Kemacetan sudah sangat panjang sekali dan ramai sekali, sepertinya kami salah memilih hari. Setelah melewati kemacetan yang lumayan, kami tiba di home stay yang sudah kami pesan lewat Booking.com. Kawasan ini memang sangat indah, dengan tebing-tebingnya. Karena satu dan lain hal, kami tidak jadi menginap di Lembah Harau dan kembali ke Bukittinggi untuk mencari penginapan disana. Jam 9 Malam kami sampai di Bukittinggi dan semua hotel sudah full booked. Aduh..kebiasaaanya ni kalau travelling pasti ada drama. Akhirnya ketika hujan mulai turun, kamu menemukan 1 hotel yang masih ada kamar, tapi wajib ada akte/buku nikah dan kami tidak membawa itu. Untunglah di Facebook pernah upload foto pernikahan kami sehingga bisa menjadi bukti kalau kami memang suami istri. Tips kalau ke Bukittinggi wajih bawa bukti menikah ya.


Malamnya kami berjalan kaki dari hotel menuju jam Gadang yang memang dekat dengan hotel dan tentunya cari makan. Makanan pertama adalah Sate Padang, Sate Padang disini enak banget dan rasanya lain daripada yang biasa kita makan di Jakarta. 


Karena Sate Padang tidak bisa mengenyangkan perut yang sudah keroncongan ini, kami makan mi aceh yang kami temukan dan ternyata memang enak. Rasanya juga berbeda dengan mi Aceh yang biasa ditemukan di Jakarta.

Kami kembali ke hotel dan istirahat untuk memulai kembali hari besok yang rencananya kami akan menuju Kota Padang via Solok, jadi bisa menikmati Danau Singkarak.

Jumat, 26 Juli 2019

Perjalanan ini membawa kami ke satu negara yang masih satu rumpun dengan Indonesia, yaitu Malaysia. Perjalanan yang dipersiapkan hanya dalam hitungan minggu mulai dari memesan tiket sampai kepada keberangkatan yang penuh drama. 



Karena kami berangkat di akhir tahun dan ingin menghabiskan liburan akhir tahun di Malaysia, maka harga tiket juga cukup tinggi, maklum masih kuli jadi ada liburan baru bisa travelling. Tiket PP Jakarta - KL - Jakarta untuk berdua sekitar 3 jutaan. Sebelum keberangkatan tentu kami menyiapkan segala dokumen dan rencana perjalanan yang akan kami lakukan selama di KL. Berhubung kami berdua tidak ada yang pernah ke KL jadi patokan dalam menyusun rencana perjalanan adalah dari si mbah google.



Rencananya kami akan tiba di KL tengah malam dan langsung ke TBS untuk naik bis ke Penang dan menghabiskan waktu 2 hari di Penang. Kami mengambil bis malam karena ingin berhemat hotel dengan tidur di bis malam ini. Tapi karena penerbangan yang terlambat, akhirnya kami dengan sukses sampai di KLIA lewat tengah malam. Nah, drama pun tercipta karena kami sudah telat untuk naik bisa maka kami putuskan untuk bermalam di KL Center dengan harapan akan ada kamar hotel yang kosong. Tapi setelah berputar-putar dini hari di negeri orang tidak ada kamar yang kosong karena memang sudah masuk long weekend di KL. Aduuuhh, pusing dah harus kemana ? masa jadi gembel tidur di emperan, hahahaha. Kami putuskan untuk menuju TBS untuk melihat apakah ada bis yang menuju Penang pagi itu. Sesampai di TBS ada bis yang akan ke Penang tapi dengan harga 2 kali lipat dari harga bis yang saya beli secara online, karena ini merupakan bis tambahan. Daripada luntang-lantung kamipun membeli tiket bis dan berangkat ke Penang.

TBS ini adalah terminal bis di kota KL yang cukup besar, kalau di Indonesia mirip-mirip terminal yang ada di Jakarta Timur. Kami masuk dan menunggu sekitar 1 jam baru bisnya muncul dan masuk perjalanan di mulai, ternyata keluar dari terminal, bisnya masih ngetem lagi dan lama banget, sama saja ternyata ngetem juga. Kami baik bis Billion Stars dan saya sangat tidak merekomendasikan bis ini untuk perjalanan di Malaysia, karena supirnya bisa seenaknya menukar bangku penumpang yang punya tiket resmi dan tidak begitu nyaman. Saya lebih menyarankan Etika Delta yaitu bis yang kami gunakan ketika kembali dari Penang ke KL.

Kami sempat mampir di Kota Ipoh, salah satu kota tambang tua yang memang cukup indah, tapi kota ini kami skip dulu karena memang tujuannya adalah ke Penang dulu. Next baru akan menjelajahi Ipoh.

Kami sampai di terminal butterworth pada pagi hari dan cukup jalan kaki sedikit untuk naik ferry menyeberang ke Pulau Penang. Sampailah kami di Pulau Penang walau dengan drama. 

Bersambung...

Search

Buy My Photo in :

Eddywu Stock Images

Instagram

--

Popular Posts

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Tiket dan Hotel

S

Search Here

Like

Copyright © Travelovely - Travel with love everywhere and everytime | Powered by Blogger
Distributed By MyBloggerThemes | Design by SimpleWpThemes