Sabtu, 11 Februari 2017

Taman Nasional Ujung Kulon paling terkenal dengan Badak, karena memang disini menjadi pusat konservasi Badak di Indonesia. Tapi bukan hanya Badak yang ada disini, Taman nasional ini juga memasukkan Gunung Krakatau dan beberapa pulau kecil di sekitarnya yang di mulai dari Tanjung Kulon sampai dengan Samudra Hindia.

Banyak sekali yang bisa di kunjungi di TNUK ini, tapi sebelumnya bagaimana sih cara menuju kawasan ini .





Mencapai lokasi ini tidak sulit. Wisatawan Jakarta dapat memilih rute jalan darat Jakarta-Serang-Labuan sejauh 120 kilometer dengan lama tempuh 4-5 jam. Bisa juga rute Jakarta-Cilegon-Labuan sejauh 140 kilometer dengan lama tempuh 5-6 jam. Namun, jika tak ingin lelah dan akan menggunakan kendaraan umum, itu juga tak masalah karena dua rute itu dilayani angkutan umum bus dan minibus.
Apabila ingin meneruskan perjalanan ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dengan naik kapal cepat berkapasitas sekitar delapan orang, pengunjung dapat berangkat dari Carita. Tarif sewa kapal cepat ini Rp 3,5 juta per hari. Pilihan lain, perahu motor berkecepatan sedang dengan kapasitas angkut sekitar 25 orang yang berangkat dari Sumur atau Tamanjaya. Tarif sewanya lebih murah, yakni Rp 1,8 juta per kapal per hari.
Nah sekarang apa aja sih yang bisa kamu lakukan di sini ? 
Pulau Peucang

Kamu bisa menikmati keindahan laut di pulau-pulau kecil di sekelilingnya. 
Kamu yang gemar berselancar dapat memuaskan tingginya gelombang ombak di Teluk Pulau Panaitan. Keindahan terumbu karang dapat dinikmati di taman laut Pulau Peucang dan Kepulauan Handeuleum.

Naik Perahu di Sungai Cigenter

Kamu yang berminat menyelam dapat melakukannya di perairan sekitar Pulau Peucang dan pantai utara serta timur Pulau Panaitan. Atau ada yang ingin bersantai dengan naik kano? Kegiatan mendayung perahu langsing ini dapat dilakukan di sepanjang Sungai Cigenter, Sungai Pamanggangan, dan Cikabeumbeum.
Sebagai catatan, tidak di setiap waktu kamu bisa memasuki hutan Semenanjung Ujung Kulon karena kawasan ini merupakan habitat satwa langka badak bercula satu. Pastikan agar jadwal kunjungan tidak berbarengan dengan masa kawin badak. Jadwal dan rute kunjungan ini harus dikonfirmasikan dulu ke Balai Taman Nasional di Labuan. Selain itu, karena lokasi taman nasional dikelilingi perairan Selat Sunda dan Samudra Hindia, faktor cuaca harus benar-benar diperhatikan demi keselamatan. Jangan memaksakan jika cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Pemandangan di darat pun tidak kalah memesona. Bicara mengenai hutan, ada perbedaan antara hutan di Pulau Peucang dan di Semenanjung Ujung Kulon. ”Di Pulau Peucang dapat ditemui hutan primer, sedangkan di semenanjung ini adalah hutan sekunder,” kata Dodi Sumardi, pegawai Balai TNUK. Hutan primer dicirikan dengan lantai hutan yang relatif bersih dari semak belukar karena tumbuhan rendah tidak mampu berfotosintesis. Sementara itu, hutan sekunder, lantai hutannya penuh dengan semak belukar. Hutan sekunder di Semenanjung Ujung Kulon adalah hasil suksesi alami pascameletusnya Gunung Krakatau tahun 1883. Beragam jenis pohon menghiasi rimba Ujung Kulon yang merupakan hutan hujan tropis dataran rendah ini.
Ketika memasuki hutan di Gardu Buruk—salah satu blok di taman nasional—terlihat pohon kiara pencekik (Ficus sp) yang diameter jalinan akarnya lebih dari sepuluh rangkulan orang dewasa. Sebutan kiara pencekik karena pohon itu awalnya menempel di batang pohon inang. Namun, lambat laun, sembari mengisap sari makanan dari tubuh pohon inang, akar-akar kiara itu terus menjalar ke bawah hingga dapat menyedot hara dari dalam tanah. Pohon inang pun tercekik hingga mati, sementara kiara terus menjulang tinggi. Gambaran persaingan untuk bertahan hidup di alam.
Aneka satwa liar pun kerap dijumpai di taman nasional. Seekor ular pucuk dengan kepala berbentuk segitiga, tanda jenis ular berbisa, Belum lagi burung-burung dari berbagai jenis. Diperkirakan, ada 250 jenis burung yang memiliki habitat di taman nasional sehingga lokasi ini menjadi tempat ideal untuk menyalurkan hobi mengamati burung. Jika berkunjung ke taman ini, jangan lupa bawa teropong.
Kegiatan lintas alam masuk keluar hutan merupakan paket wisata yang disukai beberapa kalangan. Wisata ini selain menuntut kesiapan fisik menembus hutan belukar, pengunjung pun harus sabar apabila bertemu satwa liar. ”Kegiatan tracking di alam liar banyak disukai pengunjung, terutama yang muda dan berjiwa petualang. Kalau wisatawan keluarga, kebanyakan lebih suka berwisata ke pulau-pulau di kawasan TNUK yang ada penginapannya,” kata Edi Bachtiar, pemandu.
Khusus di Pulau Handeuleum, kemungkinan besar pengunjung bertemu rusa dan monyet. Hal ini karena ada belasan rusa di pulau tersebut. Apabila beruntung, bisa bertemu rusa yang muncul dari balik pagar belukar tempat penginapan wisatawan. Rusa-rusa ini kerap mendekat dan menjulurkan kepalanya menyantap makanan yang diberikan para wisatawan.

Pulau Handeuleum

Akan halnya dengan monyet, primata satu ini juga kerap terlihat di pepohonan, termasuk yang tumbuh di sekitar penginapan. ”Pada hari-hari tertentu, sering ada sekelompok monyet bermain ayunan di sulur-sulur pohon dan kemudian ramai-ramai menceburkan diri ke kubangan sekitar sungai,” kata Mustari, petugas di resor Handeuleum.
ADA beberapa kewajiban dan larangan bagi wisatawan yang hendak berkunjung ke Taman Nasional Ujung Kulon. Sebelum berkunjung ke taman nasional ini, konfirmasikan dulu rencana kedatangan Anda ke Pusat Kunjungan Balai Taman Nasional Ujung Kulon di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 51 Labuan dengan nomor telepon (0253) 804681 atau 801731.
Selain sebagai laporan, langkah ini penting untuk memastikan masih adanya kamar di penginapan kawasan taman nasional agar pengunjung tidak kerepotan mencari tempat bermalam. Konfirmasi ini juga berguna agar ada kesiapan dari pemandu yang akan mendampingi, baik dari petugas taman nasional maupun pemandu dan portir yang telah ditunjuk Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Sebelum melakukan perjalanan lebih lanjut, jangan lupa menanyakan detail apa saja yang harus dipersiapkan dan dibawa selama berkunjung ke taman nasional tersebut.
Ketika masuk ke kawasan TNUK, seperti halnya di tempat wisata lainnya, setiap pengunjung dipungut biaya tiket masuk sebesar Rp 2.500 per orang untuk warga Indonesia dan Rp 20.000 per orang untuk warga negara asing serta biaya asuransi Rp 3.000. Selain itu, tiket masuk untuk kendaraan air besarannya bervariasi antara Rp 50.000 dan Rp 100.000 per kapal motor sesuai kekuatan mesin. Kedua pungutan ini merupakan bagian dari penerimaan negara bukan pajak.
Larangan
Mengingat Ujung Kulon berstatus sebagai taman nasional yang harus dijaga keaslian dan kelestariannya, pengunjung harus maklum dengan seabrek larangan yang harus dipatuhi. Hal itu, misalnya, larangan membawa senjata api, binatang peliharaan, benih tanaman, dan bahan kimia. Saat berkunjung ke TNUK ditabukan untuk berburu, menangkap, menebang, memotong, membawa, serta memiliki binatang, tumbuhan, dan biota laut serta bagian-bagiannya, baik dalam keadaan hidup maupun mati yang didapat dari kawasan taman nasional tersebut.
Aksi vandalisme pada tumbuhan, batu, dan bangunan pun dilarang. Selain itu, pantang bagi pengunjung untuk membuang sampah yang dapat mencemari lingkungan dan menyalakan api yang bisa menimbulkan kebakaran hutan. Para wisatawan yang berkunjung ke taman nasional jangan lupa mempersiapkan keperluan pribadi demi keselamatan, misalnya, obat-obatan ringan maupun obat pribadi serta losion antinyamuk. Jangan lupa membawa jaket, jas hujan, dan barang-barang personal lainnya.
Ketika masuk ke kawasan TNUK, pengunjung disarankan mengenakan baju atau kaus lengan panjang dan sepatu lars sebatas lutut untuk menghindari goresan duri rotan yang banyak tumbuh di hutan. Untuk mencegah menempelnya lintah atau pacet di kaki, pengunjung disarankan juga mengenakan kaus kaki tebal. Ujung celana panjang dimasukkan ke dalam kaus kaki tersebut agar tidak memberi ruang terbuka masuknya lintah atau binatang kecil lainnya

"Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"

Selasa, 07 Februari 2017

Taman Nasional Gunung Leuser ini terletak di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatra Utara, luas TNGL ini adalah 1.064.692 Hektar. Namanya sendiri di ambil dari nama Gunung Leuser yang menjulang tinggi dengan ketinggian 3.404 Mdpl terletak di Aceh.

Taman Nasional Gunung Leuser

Merangkul berbagai ekosistem, taman nasional sebenarnya adalah sekelompok berbagai cagar alam dan hutan:  Cagar Alam Gunung Leuser, Cagar Alam Kappi, Cagar Alam Kluet, Suaka Margasatwa Sikundur-Langkat, Stasiun Penelitian Ketambe, Singkil Barat, dan Dolok Sembilin.
Taman ini begitu luas, mencakup hutan bakau, pantai dan hutan rawa, hutan hujan dataran rendah, hutan lumut, dan sampai hutan subalpine. Ketika melintasi lanskap yang luar biasa, para petualang yang antusias seperti kamu tidak akan kecewa.
Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan Taman Nasional Gunung Leuser di Bahasa, meliputi lebih dari 100 kilometer dari Pegunungan Bukit Barisan, dikenal karena curam, medan pegunungan yang hampir tidak dapat diakses. Ketinggian berkisar dari daerah pantai di Kluet (Aceh Selatan), untuk 3.381 meter di atas Gunung Leuser (Aceh Tenggara). Sungai Alas yang mempesona memotong taman menjadi bagian timur dan barat.
Taman Nasional Gunung Leuser

Sekitar 130 spesies diidentifikasi di taman ini saja. Harimau Sumatera yag misterius, gajah, badak, Siamang, kera, macan tutul, reptil, ikan, dan sekitar 325 jenis burung adalah salah satu satwa endemik yang dikenal mampu menghambat taman. Tentunya perjalanan ke taman bagian dalam lebih dari sekedar petualangan besar ke kebun binatang terakhir yang kamu kunjungi. Datang dan ambil bagian dalam pengalaman hidup di sebuah desa kecil yang ramah, Ketambe, di mana penduduk setempat secara alami berpengetahuan dan secara ekologis ramah.
Gunung Leuser dari kejauhan

Menjelajahi Beragam jalur perjalanan hutan ketika kamu pergi ke taman ini. Melihat orangutan tertutup di alam liar adalah salah satu pengalaman yang terbaik kamu akan miliki dalam hidup kamu. Jadi, siapkan gear kamu untuk belajar lebih dari ayunan di Stasion Rehabilitasi Orangutan Bukit Lawang- Bohorok yang mendeteksi lebih dari 5.000 orangutan yang tinggal di tempat ini.
Secara kolektif melindungi satwa liar yang beragam di Bukit Barisan Selatan dan Taman Nasional Kerinci Seblat yang membentuk Warisan Dunia. Di sini adalah satu-satunya tempat di bumi di mana empat hewan spektakuler di dunia yaitu orangutan, badak, gajah, dan harimau ditemukan sekaligus.
Ambillah napas selama istirahat kamu sambil menonton monyet. Mereka adalah makhluk luar biasa yang melompat ke udara, ketika mereka bergerak dari pohon ke pohon.
Desa Ketambe menawarkan kegiatan selingan di anak Sungai Alas. Bagi yang suka berenang dengan ban. Di sini, kamu dapat menikmati mengapung di sungai menggunakan ban mengikuti aliran sungai. Ban bisa disewa di berbagai kios di sepanjang desa.
Taman Nasional Gunung Leuser

Kegiatan lain kamu mungkin ingin mempertimbangkan adalah mengunjungi gua kelelawar, hiking sepanjang sawah dan perkebunan karet, mengunjungi proyek-proyek sosial seperti sekolah bahasa Inggris gratis, rumah dan klinik anak-anak, dan pasar Jumat gembira. Jika kamu penasaran, Cukup bergaul dengan beberapa penduduk setempat dan menikmati dengan santai suasana di sekitar warung makan lokal.
Untuk perjalanan yang lebih menantang, kamu dapat mempertimbangkan hiking ke puncak Gunung Leuser, yang memakan waktu sekitar 10-14 hari. Desa kecil Angasan adalah titik awal yang sama dan cocok.
Sangat dianjurkan untuk selalu pergi ke hutan dengan beberapa bantuan dari pemandu lokal. Tersedia cukup pemandu yang baik dan dapat diandalkan di sekitar untuk petualangan besar. Semua pemandu yang handal harus berlisensi, dan karenanya, meminta untuk melihat izin mereka untuk memastikan keahlian dan pelayanan prima seseorang. kamu tidak hanya akan memiliki ekspedisi yang aman, juga memiliki kesempatan untuk mengamati satwa liar orangutan dan lainnya yang dapat lebih menguntungkan.
Bukit Lawang terletak di Provinsi Sumatera Utara, dan menuju ke Medan sangat penting. Silakan merujuk ke Medan untuk aksesibilitas rinci ke kota. Ketambe juga merupakan alternatif untuk masuk ke Taman Nasional Leuser. Mendapatkan ke Ketambe juga lebih mudah dari Medan atau Kutacane, sebuah kota dekat ke Ketambe.
Kamu bisa naik bus ber-AC satu arah besar dari Medan, Terminal Pinang Baris Bus ke Bukit Lawang, 86 km melalui jalan darat ke arah utara-barat. Periksa tarif untuk satu perjalanan dan menyiapkan uang terlebih dahulu. Bus berangkat setiap 30 menit. Kadang-kadang jadwal diabaikan. Kembali ke Medan, Kamu dapat mengambil minibus atau bus besar dari Terminal Bus Bukit Lawang.
Kamu akan menemukan pengemudi menawarkan minivan dari terminal feri Belawan langsung ke Bukit Lawang. Juga berharap untuk beralih ke mobil yang berbeda setidaknya sekali dalam Medan. Harga dapat bervariasi dan lebih tinggi dibandingkan dengan angkutan umum karena mereka mengurangi kerepotan perjalanan Kamu. Sopir biasanya akan merekomendasikan untuk sebuah keluarga.

Taman Nasional Gunung Leuser
Sungai Bohorok mengalir dalam wilayah Bukit Lawang, desa kecil 86 km sebelah utara-barat dari Medan, Sumatera Utara. Ini adalah tempat perlindungan orangutan terbesar dan satu-satunya akses ke Taman Nasional Leuser dari sisi timur. Dalam urutan atas jalur tepi sungai di Bukit Lawang, beberapa kamar yang tersedia untuk dipilih.
• Jungle Inn adalah akomodasi yang menyenangkan, berhadapan langsung dengan tempat perlindungan orangutan. Menawarkan kamar harga terjangkau, namun sedikit mahal untuk harga makan dengan standar Sumatera. Jungle Inn memiliki beberapa kamar yang sangat khusus yaitu 'Honeymoon Suite' untuk Rp 350.000 dan 'Penthouse' lebih dari Rp 450.000. Nama kontak dan nomor buku adalah Rahman di +62 813 753 24015.
• Sam memiliki tiga kamar yang indah dengan harga berkisar dari Rp 80.000 sampai Rp 180.000. Nama dan nomor kontak adalah Samsul di +62 813 700 93597
• Jungle Tribe adalah sebuah rumah yang berdiri bebas dengan Rp 250.000 per malam dengan 'sebuah bar dan restoran' di sebelah. Nama dan nomor kontak adalah Iman di +62 812 637 49602
• Garden Inn tidak jauh dari Jungle Inn, yang merupakan tempat lain yang nyaman untuk tinggal di Bukit Lawang (kamar tidur ganda untuk Rp 50.000 sampai Rp 60.000). Nama dan nomor kontak yang Pardil dengan +62 813 960 00571.
• Greenhill memiliki dua kamar yang dibangun tinggi di belakang bangunan udara terbuka yang indah dengan pemandangan yang luar biasa. Kamar Rp 150.000 per malam. Nama kontak dan nomor buku adalah Mbra di +62 812 636 43775 atau +62 813 703 49124.
•Rain Forest adalah akomodasi baru yang dibangun oleh keluarga Nora memiliki lima (5) kamar dan restoran. Kamar yang tersedia dari Rp 40.000 per malam. Ini adalah tempat yang bagus untuk tinggal, banyak hiburan menyenangkan dengan banyak pemandu bermain gitar dan bernyanyi di malam hari, makanan yang  banyak.  Nama kontak dan nomor buku adalah Nora di +62 813 620 70656.
Di tepi sungai ada sejumlah akomodasi lainnya untuk tinggali.
• Bukit Lawang Cottages juga dikenal sebagai 'Eco Lodge' adalah tepat di seberang sungai dari desa utama di dasar bukit dan di mana trek berjalan mulai. Ini adalah pilihan yang baik dengan harga mulai dari Rp 80.000 per malam. Ini juga salah satu tempat utama untuk makan / minum di malam hari dan bertemu di pagi hari untuk Tempat Menjelajah.
• Wisma Bukit Lawang Indah di seberang sungai sebelah Yusman, yang bersebelahan dengan Wisma Sibayak. Kamar murah dengan tempat tidur ganda dan satu pergi untuk Rp 35.000. Bukit Lawang Indah memiliki makanan murah yang sangat baik.

 "Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"

Rabu, 01 Februari 2017

TNGR adalah salah satu ekosistem hutan hujan dan savana yang terletak di Pulau Lombok, NTB. Pesona utama dari taman nasional ini tentunya Gunung Rinjani itu sendiri, pesona gunung ini memang sangat indah, karena di balut dengan padang savana yang indah,
Gunung Rinjani

Medan pendakian Rinjani sebenarnya tidak terlalu sulit apabila kamu menemukan jalur yang tepat. Ada beberapa jalur yang bisa kamu pilih yaitu Sembalun, Senaru, Timbah Nuh dan Torean. Jalur yang biasanya di rekomendasikan adalah Jalur Sembalun karena memang jalur ini yang paling mudah untuk di lalui.

Dijalur pendakian Sembalun kamu akan melewati padang savana yang keren banget dan datar, cuma harus di ingat siapkan krim pelindung matahari karena disini tidak ada yang bisa melindungi kamu dari paparan sinar matahari. Ada 4 pos yang akan kamu lewati, tapi kamu harus siapkan air minum yang cukup karena tidak semua pos ini ada mata airnya.
Padang Savana

Keindahan Gunung Rinjani bisa kamu nikmati kapanpun, di pagi ketika sunrise, siang menikmati indahnya hamparan savana, sore menikmati sunset dan malam menikmati indahnya bintang-bintang yang bertaburan.

Satu tempat yang jangan sampai kamu lewatkan adalah Danau Segara Anak, Danau ini keren banget,  Untuk bisa mencapai Danau ini kamu harus menempuh minimal 8 jam melalui jalur pendakian sembalun. kamu bisa berkemah, memancing ikan bahkan berendam air belerang di danau ini, seru bukan ?



nah sekarang bagaimana kamu bisa mencapai titik awal pendakian, apabila kamu berasal dari luar kota atau luar pulau Lombok, kamu bisa menggunakan pesawat yang menuju Lombok yang sudah banyak dari kota-kota di Indonesia bisa kamu cari disini

setelah sampai di Lombok, kamu harus menempuh perjalanan darat kurang lebih 2 jam untuk sampai ke Selong di Lombok Timur, Dari Selong teruskan perjalanan kamu ke Pasar Air Mel, Baru lah kamu menuju Sembalun untuk memulai Pendakian.

"Jelajahi Negerimu, Karena Indonesia Keren Banget"

Search

Buy My Photo in :

Eddywu Stock Images

Instagram

--

Popular Posts

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Tiket dan Hotel

S

Search Here

Like

Copyright © Travelovely - Travel with love everywhere and everytime | Powered by Blogger
Distributed By MyBloggerThemes | Design by SimpleWpThemes