-- Day 2..
Hari kedua di ujung genteng, rombongan kami bangun jam 3 pagi, karena sudah janjian dengan guide yang akan mengantar kami berkeliling ujung genteng dan tempat-tempat lainnya,
cukup murah karena perorang kurang lebih hanya 50 ribu untuk menjelajahi ujung genteng.
perjalanan dimulai jam 4 pagi, kami bergegas menuju ujung dari pantai Ujung Genteng untuk melihat sunrise, untuk kebanyakan orang mungkin pantai ini standar, akan tetapi bagi para pencinta Fotografi, pantai ini ideal untuk melakukan foto sunrise karena pantai yang landai dan banyak kapal-kapal nelayan yang sandar.
Tapi ketika kami kesana agak kecewa karena langit sedang tidak bagus.
akhirnya ketika menunggu cukup lama, sang surya mengintip juga dari balik cakrawala.
Jam 6 kami bergegas melanjutkan perjalanan, kali ini kami menuju ke curug Cikaso, tadinya dalam pikiran saya, Curug Cikaso itu dekat dengan Ujung Genteng, tapi ternyata salah, dengan menggunakan mobil, jarak Ujung Genteng ke Curug Cikaso masih lumayan jauh, sekita 30 KM,
Perjalanan di mulai lagi,jalanan yang sangat mulus menuju ke Cikaso sangat indah pemandangannya, kita akan melewati samping tebing yang di sebelah kiri ada jurang yang dalam, tetapi menawarkan pemandangan yang luar biasa.
kira-kira 30 menit, akhirnya sampai di cikaso,
ada 2 opsi untuk menuju ke Curug dari parkiran mobil, pertama menggunakan kapal, kedua berjalan kaki melewati persawahan. untuk teman-teman, saya sarankan ambil jalan berjalan kaki, karena sangat dekat. apabila menggunakan perahu, kita harus membayar 60 Ribu padahal jaraknya sangat dekat. berjalan kaki tidak sampai 5 menit kita sudah tiba di curug cikaso. selain karena dekat (dan irit tentunya hehe), perjalanan dengan jalan kaki juga menawarkan pemandangan yang bagus.
ternyata memang curug ini sangat indah, ada 3 curug yang menjadi 1, dari ketiganya, ada urban legend yang berkembang di masyarakat sekitas, 1 adalah pemandian Prabu Siliwangi, 1 pemandian Nyi Roro Kidul, dan 1 lagi pemandian (saya lupa hehehe)
Dari Curug Cikaso, perjalanan berlanjut ke Pantai Mina Jaya,
pantai ini sangat TIDAK DIREKOMENDASIKAN, karena begitu banyak pungli disini, meminta sunbangan secara paksa, dan pantainya PENUH banget, sampai-sampai mencari tempat yang kosong buat duduk saja susah, untuk teman-teman yang ke ujung genteng, saya sarankan jangan pernah ke pantai ini.
Perjalanan berlanjut lagi, kali ini ke "Tanah Lot" nya Ujung Genteng, namanya Amanda Ratu, ini juga pantai, akan tetapi ini merupakan pantai karang, dan ini komplek ini merupakan milik dari penguasa indonesia dulu. dan lumayan angker karena sudah lama tidak di tinggali.
disini juga ramai akan tetapi tidak seramai di Mina Jaya. angin berhembus sepoi-sepoi karena di kelilingi kebun kelapa, jarak dari ujung genteng relatif dekat, kurang lebih hanya 3 KM, bagi yang membawa anak-anak, disini juga ada kolam renangnya.
Well, perjalanan hari kedua di Ujung Genteng dan Cikaso berahir, setelah dari Amanda Ratu, kami kembali ke Ujung Genteng untuk bermalam dan kembali melakukan perjalanan esok harinya ke Ciwidey, Bandung.
Hari kedua di ujung genteng, rombongan kami bangun jam 3 pagi, karena sudah janjian dengan guide yang akan mengantar kami berkeliling ujung genteng dan tempat-tempat lainnya,
cukup murah karena perorang kurang lebih hanya 50 ribu untuk menjelajahi ujung genteng.
perjalanan dimulai jam 4 pagi, kami bergegas menuju ujung dari pantai Ujung Genteng untuk melihat sunrise, untuk kebanyakan orang mungkin pantai ini standar, akan tetapi bagi para pencinta Fotografi, pantai ini ideal untuk melakukan foto sunrise karena pantai yang landai dan banyak kapal-kapal nelayan yang sandar.
Sunrise Ujung Genteng |
akhirnya ketika menunggu cukup lama, sang surya mengintip juga dari balik cakrawala.
Jam 6 kami bergegas melanjutkan perjalanan, kali ini kami menuju ke curug Cikaso, tadinya dalam pikiran saya, Curug Cikaso itu dekat dengan Ujung Genteng, tapi ternyata salah, dengan menggunakan mobil, jarak Ujung Genteng ke Curug Cikaso masih lumayan jauh, sekita 30 KM,
Perjalanan di mulai lagi,jalanan yang sangat mulus menuju ke Cikaso sangat indah pemandangannya, kita akan melewati samping tebing yang di sebelah kiri ada jurang yang dalam, tetapi menawarkan pemandangan yang luar biasa.
kira-kira 30 menit, akhirnya sampai di cikaso,
ada 2 opsi untuk menuju ke Curug dari parkiran mobil, pertama menggunakan kapal, kedua berjalan kaki melewati persawahan. untuk teman-teman, saya sarankan ambil jalan berjalan kaki, karena sangat dekat. apabila menggunakan perahu, kita harus membayar 60 Ribu padahal jaraknya sangat dekat. berjalan kaki tidak sampai 5 menit kita sudah tiba di curug cikaso. selain karena dekat (dan irit tentunya hehe), perjalanan dengan jalan kaki juga menawarkan pemandangan yang bagus.
ternyata memang curug ini sangat indah, ada 3 curug yang menjadi 1, dari ketiganya, ada urban legend yang berkembang di masyarakat sekitas, 1 adalah pemandian Prabu Siliwangi, 1 pemandian Nyi Roro Kidul, dan 1 lagi pemandian (saya lupa hehehe)
Perjalan menuju cikaso dengan berjalan kaki |
Curug Cikaso |
Curug Cikaso |
Dari Curug Cikaso, perjalanan berlanjut ke Pantai Mina Jaya,
pantai ini sangat TIDAK DIREKOMENDASIKAN, karena begitu banyak pungli disini, meminta sunbangan secara paksa, dan pantainya PENUH banget, sampai-sampai mencari tempat yang kosong buat duduk saja susah, untuk teman-teman yang ke ujung genteng, saya sarankan jangan pernah ke pantai ini.
Perjalanan berlanjut lagi, kali ini ke "Tanah Lot" nya Ujung Genteng, namanya Amanda Ratu, ini juga pantai, akan tetapi ini merupakan pantai karang, dan ini komplek ini merupakan milik dari penguasa indonesia dulu. dan lumayan angker karena sudah lama tidak di tinggali.
disini juga ramai akan tetapi tidak seramai di Mina Jaya. angin berhembus sepoi-sepoi karena di kelilingi kebun kelapa, jarak dari ujung genteng relatif dekat, kurang lebih hanya 3 KM, bagi yang membawa anak-anak, disini juga ada kolam renangnya.
"Tanah Lot" Amanda Ratu |
"Tanah Lot" Amanda Ratu |
0 komentar :
Posting Komentar